Minggu, 27 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Asap Minyak Goreng hingga Residu Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru Perempuan

Langkah antisipasinya adalah menggunakan metode memasak selain menumis dan tidak merokok di dalam rumah karena residunya masih ada meskipun baunya telah hilang.

Minggu, 13 Juli 2025
A A
Ilustrasi menumis. Foto gabrielbeltranz/pixabay.com.

Ilustrasi menumis. Foto gabrielbeltranz/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Baca juga: Desain Kapal Pembersih Sampah di Sungai Perkotaan

Ia menekankan, paparan SHS dari pasangan atau lingkungan kerja berdampak besar terhadap perempuan non-perokok. Sejumlah studi dari Asia, Eropa, dan Amerika Utara mengungkap hubungan signifikan antara SHS dan kanker paru. Paparan ini juga berkaitan dengan mutasi Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) yang umum ditemukan pada pasien kanker paru non-perokok.

Residu rokok tahan bertahun-tahun

THS tak kalah berbahaya. Residu rokok yang menempel pada permukaan, seperti pakaian, dinding, atau lantai, dapat bertahan berminggu-minggu hingga bertahun-tahun. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan.

“Anak-anak paling berisiko karena terpapar dari permukaan rumah, seperti lantai, pakaian, dan benda lain. Residu ini bisa menyebabkan kerusakan DNA,” tegas dia.

Baca juga: Banjir Musim Kemarau, Greenpeace Serukan Penghentian Ekspansi Energi Fosil

Solusi utamanya adalah berhenti merokok dan memastikan rumah bebas asap.

“Jangan pernah merokok di dalam rumah. Meskipun baunya hilang, residunya masih ada,” imbau dia.

Selain itu, polusi udara—terutama partikel halus PM2.5—juga berperan dalam peningkatan risiko kanker paru. Kandungan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH), seperti benzopyrene dalam PM2.5, merupakan karsinogen yang telah diklasifikasikan sebagai Grup 1 oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC).

Sayangnya, kanker paru pada non-perokok sering terlambat terdeteksi karena gejala muncul saat stadium lanjut.

“Jika ada tumor 1 cm di paru, kita tidak akan menyadarinya karena belum menekan saluran napas,” kata Desdiani.

Baca juga: Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan

Gejala seperti batuk kering terus-menerus, nyeri dada, dan sesak napas baru muncul saat tumor membesar atau menyebar.

Untuk mendeteksi secara dini, ia mengimbau masyarakat melakukan skrining mandiri melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile (dari Kementerian Kesehatan) guna menilai faktor risiko. Langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain, pertama, menghindari SHS dan THS dengan menciptakan lingkungan bebas asap rokok.

Kedua, mengurangi paparan polusi udara di dalam dan luar ruangan, misalnya dengan memasak menggunakan ventilasi yang baik. Ketiga, mendorong pemerintah memperkuat regulasi pengendalian tembakau dan polusi berbasis bukti ilmiah.

Desdiani kembali menegaskan, pemahaman terhadap bahaya SHS, THS, dan polusi udara sangat penting, terutama bagi perokok maupun perempuan dan anak muda non-perokok, sebagai langkah pencegahan dan deteksi dini kanker paru. [WLC02]

Sumber: IPB University

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: asap minyak gorengasap rokokFakultas Kedokteran IPB Universitykanker paruresidu rokok

Editor

Next Post
Pelapor Khusus PBB untuk Masyarakat Adat mendengarkan pelanggaran hak-hak masyarakat adat di papua, 4-5 Juli 2025. Foto Istimewa.

Empat Rekomendasi Bagi Pelapor Khusus PBB untuk Hak-Hak Masyarakat Adat

Discussion about this post

TERKINI

  • Mahkamah Konstitusi menolak pengajuan uji formil UU KSDAHE, 17 Juli 2025. Foto Dok. AMAN.MK Tolak Uji Formil UU KSDAHE, Dissenting Opinion Dua Hakim Sebut Ada Pelanggaran
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Riau, 23 Juli 2025. Foto Dok. BMKG.Juli Puncak Kemarau di Riau, Potensi Karhutla Meningkat hingga Awal Agustus
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Ilustrasi gajah di kawasan DAS Peusangan, Aceh. Foto WWF Indonesia.Lahan Konservasi Gajah dari Prabowo, Pakar Ingatkan Kepastian Status Lahan dan Kesesuaian Habitat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Komisi XIII menerima audiensi LEM UII Yogyakarta terkait RUU Masyarakat Adat di Gedung DPR, 21 Juli 2025. Foto Runi-Andri/Parlementaria.Lebih Dua Dekade, Baleg dan Komisi XIII DPR Janji Sahkan RUU Masyarakat Adat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Peresmian Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya di Jakarta, 21 Juli 2025. Foto BMKG.Fondasi Gedung Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya Sedalam 30 Meter
    In IPTEK
    Rabu, 23 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media