Jumat, 25 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kebun Raya Sriwijaya Menuju Laboratorium Hidup Ekologi

Minggu, 1 Juni 2025
A A
Kebun Raya Sriwijaya di Sumatera Selatan. Foto Dok. KRS.

Kebun Raya Sriwijaya di Sumatera Selatan. Foto Dok. KRS.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), R. Hendrian meminta kebun raya-kebun raya di daerah di Indonesia harus tampil dengan kekuatan karakternya masing-masing. Para pengelola kebun raya daerah dinilai suka mereplikasi Kebun Raya Bogor (KRB) yang dianggap bagus. Mulai dari Taman Meksiko, model kursi, arsitektur bangunannya.

“Kalau misalnya di Kebun Raya Sriwijaya (KRS) ada satu area tertentu yang sering kena banjir atau kebakaran, jadikanlah sebagai satu laboratorium hidup dengan berbagai penelitian yang bisa dilakukan dari berbagai aspek,” jelas Hendrian dalam podcast One Day One Innovation yang diinisiasi Balitbangda Sumatera Selatan, Sabtu, 31 Mei 2025.

Seperti laboratorium hidup bagi para peneliti untuk melakukan kajian-kajian terkait ekologi di area gambut dan seterusnya.

Baca juga: Longsor Tambang Gunung Kuda, Potensi Gerakan Tanah di Wilayah Cirebon Tinggi

Mengingat karakter KRS dinilai agak unik. Saat musim penghujan kebanjiran, saat kemarau mudah sekali terbakar. Karakter alamiah ini bisa dimanfaatkan menjadi laboratorium hidup untuk para peneliti bekerja sama dengan berbagai universitas yang melakukan kajian-kajian penelitian di area tersebut.

Dengan demikian, area koleksi yang dikelola ditempatkan di area yang tidak berisiko. Seperti menggunakan area yang relatif tidak terkena efek banjir dan kebakaran.

Khusus untuk KRS banyak yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan flora Sumatera, seperti Sumatera bagian selatan tentu secara floristik memiliki karakteristik tersendiri.

Baca juga: Solusi Penumpukan Sampah Plastik dan Limbah Hewan Kurban Saat Iduladha

“Ada taksa-taksa yang cukup menarik dari sisi konservasi, sehingga perlu dikoleksi di KRS dan dikonservasi dengan baik,” terang dia.

Ia menambahkan, semakin banyak koleksi yang bernilai konservasi tinggi di sebuah kebun raya itu dari sisi fungsi konservasi akan membuat kebun raya itu kuat. Ada beberapa tanaman yang memiliki karakter biologis unik misalnya Rafflesia, Amorphophallus, Nepenthes dan banyak lagi.

“Satu hal bisa dilihat sebagai problematika bagi KRS, sekaligus bisa dilihat dari sisi positif,” kata dia.

Baca juga: Jumlah Korban Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Jadi 14 Jiwa

Berdasarkan laman Atourin, KRS memiliki lahan seluas sekitar 100 ha terletak di lahan Agro Techno Park II (ATP II) yang terdiri dari embung konservasi, taman tematik, tanaman hias, taman gambut, serta tanaman obat. Sebelumnya, kawasan tersebut sebagai hutan produksi yang ditetapkan menjadi kawasan hutan dengan tujuan konservasi. KRS memiliki fungsi sebagai konservasi, wisata, penelitian, edukasi, dan jasa lingkungan.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BRINkawasan konservasiKebun Raya BogorKebun Raya Sriwijaya

Editor

Next Post
Suasana koordinasi tim SAR gabungan untuk evakuasi korban longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, 2 Juni 2025. Foto BPBD Cirebon.

Ada Empat Perizinan Usaha Tambang Galian C di Blok Gunung Kuda di Cirebon

Discussion about this post

TERKINI

  • Mahkamah Konstitusi menolak pengajuan uji formil UU KSDAHE, 17 Juli 2025. Foto Dok. AMAN.MK Tolak Uji Formil UU KSDAHE, Dissenting Opinion Dua Hakim Sebut Ada Pelanggaran
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Riau, 23 Juli 2025. Foto Dok. BMKG.Juli Puncak Kemarau di Riau, Potensi Karhutla Meningkat hingga Awal Agustus
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Ilustrasi gajah di kawasan DAS Peusangan, Aceh. Foto WWF Indonesia.Lahan Konservasi Gajah dari Prabowo, Pakar Ingatkan Kepastian Status Lahan dan Kesesuaian Habitat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Komisi XIII menerima audiensi LEM UII Yogyakarta terkait RUU Masyarakat Adat di Gedung DPR, 21 Juli 2025. Foto Runi-Andri/Parlementaria.Lebih Dua Dekade, Baleg dan Komisi XIII DPR Janji Sahkan RUU Masyarakat Adat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Peresmian Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya di Jakarta, 21 Juli 2025. Foto BMKG.Fondasi Gedung Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya Sedalam 30 Meter
    In IPTEK
    Rabu, 23 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media