Rabu, 17 September 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kekeruhan Atmosfer Akibat Erupsi Gunung Merapi 2010 Turun 36 Persen

Jumat, 16 Agustus 2024
A A
Gunung Merapi pada 17 Agustus 2024. Foto Magma Indonesia.

Gunung Merapi pada 17 Agustus 2024. Foto Magma Indonesia.

Share on FacebookShare on Twitter

Teknik pengukuran produktivitas primer kotor yang digunakan meliputi teknik hasil panen, oksigen, dekomposisi sampah, radioaktif, serta penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai GPP sebelum, selama, dan setelah erupsi Gunung Merapi.

“Kami juga ingin mengetahui koefisien pemadaman akibat erupsi dengan pendekatan nilai GPP, untuk merumuskan perubahan komponen neraca radiasi gelombang pendek akibat erupsi,” tambah Lilik.

Dari pemantauan satelit Aqua dan Terra MODIS, Lilik memperoleh data yang menunjukkan penurunan produktivitas primer kotor yang signifikan pada erupsi tahun 2006, 2010, dan 2023.

Baca Juga: Pantai Selatan DIY Rawan Abrasi dan Sedimentasi

Pada erupsi 2006, penurunan produktivitas primer kotor sebesar 3 persen tercatat antara pra dan pasca-erupsi. Lalu pada erupsi 2010, penurunan produktivitas primer kotor mencapai 36 persen. Sedangkan pada erupsi 2023, penurunan produktivitas primer kotor sebesar 11 persen.

“Perbedaan ini mungkin disebabkan energi kalor, jangkauan luncuran lahar panas, dan awan panas yang lebih besar pada erupsi 2010,” kata Lilik.

Faktor lain yang memengaruhi penurunan produktivitas primer kotor adalah waktu erupsi yang bertepatan dengan posisi matahari terhadap bumi, serta jenis tanaman yang terlibat dalam proses fotosintesis. Penelitian dilakukan dengan mengambil data di Taman Nasional Gunung Merapi. [WLC02]

Sumber: BRIN

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: erupsi MerapiGunung Merapikekeruhan atmosferproduktivitas primer kotorTaman Nasonal Gunung Merapiturbiditas atmosfer

Editor

Next Post
Ilustrasi cuaca berawan. Foto lin2015/pixabay.com.

Pelajari Ilmu Aerosol untuk Rancang Strategi Hadapi Krisis Iklim

Discussion about this post

TERKINI

  • Demonstrasi untuk mendesak penutupan TPL, Juli 2025. Foto Dok. AMAN.Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM terhadap Masyarakat Adat Tapanuli Raya
    In News
    Jumat, 12 September 2025
  • Bangunan roboh dampak angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Foto Dok BNPB.Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengintai 12-18 September 2025
    In News
    Jumat, 12 September 2025
  • Kepala BNPB di antara pengungsi banjir di Bali, 11 September 2025. Foto Dok. BNPB.Tukad Meluap Semalam di Bali, 16 Warga Tewas dan 552 Warga Mengungsi
    In Bencana
    Jumat, 12 September 2025
  • Ilustrasi aplikasi. Foto MariusMB/pixabay.com.Aplikasi SisaJadi, Berdayakan UMKM Kurangi Food Loss hingga Swasembada Pangan
    In IPTEK
    Kamis, 11 September 2025
  • Sampah organik dari sisa makanan program MBG di SPPG Sayang-Sayang, Mataram, NTB. Foto Dok. KLH.Potret Baik Buruk Pengelolaan Sampah Sisa Makanan Program MBG
    In Lingkungan
    Kamis, 11 September 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media