Wanaloka.com – Dalam rangka mendukung keterbukaan industri ekstraktif, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah membangun portal data industri ekstraktif. Portal data tersebut diharapkan dapat menjadi tools komunikasi kepada masyarakat untuk lebih memahami pengelolaan industri ekstraktif sehingga tercipta hubungan yang lebih harmonis dengan masyarakat.
“Transparansi dalam industri ekstraktif sejak dari pemberian izin hingga besaran kontribusi yang diberikan kepada negara penting dilakukan,” kata Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi dalam acara Acara Extractive Transparency Day di Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada 16 Oktober 2023.
Pemerintah terus mendorong industri ekstraktif untuk menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan kepada publik. Pengembangan Portal Data Ekstraktif untuk mendorong mendorong pengarusutamaan transparansi industri ekstraktif menuju keterbukaan yang sistematis (systematic disclosure).
“Portal data ini diharapkan menjadi one stop data hub transparansi industri ekstraktif yang mempublikasikan data yang dikumpulkan dari proses transparansi pertambangan migas dan minerba secara reguler dari lembaga pemerintah terkait dan sumber-sumber lainnya,” kata Agus yang juga Ketua Sekretariat Extractive Industries Transparency Initiative (EITI).
Portal data tersebut juga diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal dan kontekstual oleh kelompok pengguna dari berbagai kalangan, seperti Pemerintah Pusat dan Daerah, industri, organisasi masyarakat sipil (CSO), media, juga akademisi.
EITI merupakan standar global bagi tata kelola sumber daya alam minyak, gas, mineral, dan batu bara dengan prinsip keterbukaan data di setiap rantai nilai industri ekstraktif. Mulai dari pemberian izin dan kontrak pertambangan, kegiatan eksplorasi, produksi, pengelolaan pendapatan negara yang diperoleh, pendistribusiannya ke daerah, hingga kontribusi sektor ini pada negara.
Baca Juga: Emisi GRK Diklaim Turun 118 Juta Ton per Tahun 2022
Discussion about this post