Baca juga: Solusi Penumpukan Sampah Plastik dan Limbah Hewan Kurban Saat Iduladha
Tim Inspektur Tambang (IT) Dirjen Minerba Kementerian ESDM masih melakukan verifikasi lapangan di lokasi terjadinya gerakan tanah longsor. Masyarakat yang berada di sekitar lokasi bencana diminta segera mengungsi, mengingat daerah tersebut masih berpotensi terjadi gerakan tanah atau longsor susulan.
“Tim IT Ditjen Minerba hingga saat ini masih terus melakukan verifikasi lapangan untuk mengidentifikasi penyebab dasar dan penyebab langsung kecelakaan, baik dari sisi manusia, metode kerja, peralatan, material, dan lingkungan kerja,” ujar Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Komunikasi Publik dan Media, Dwi Anggia, Minggu, 1 Juni 2025.
Tim Inspektur Tambang setibanya di lokasi langsung berkoordinasi dengan IC Commander (DANDIM), dan langsung melakukan pengambilan data dengan menggunakan drone untuk melihat kondisi lereng paska terjadinya longsoran dan melakukan assesment potensi terjadinya longsor susulan.
Baca juga: Jumlah Korban Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Jadi 14 Jiwa
Dalam melaksanakan tugasnya, Tim IT berkoordinasi dengan pihak Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon serta TNI/Polri, dan aparat pemerintah setempat guna memverifikasi kejadian bencana termasuk juga mempercepat proses evakuasi dan pencarian korban. Polda Jawa Barat turut menurunkan dua unit anjing pelacak K9 untuk membantu proses pencarian korban.
21 korban tewas ditemukan
Per Senin, 2 Juni 2025, dua jenazah kembali ditemukan Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan di lokasi longsor tambang galian C Gunung Kuda Cirebon. Jenazah pertama ditemukan pukul 10.30 WIB atas nama Sudiono, 51 tahun, warga Desa Girinata, Kecamatan Dukuputang, Kabupaten Cirebon. Sore harinya, jenazah kedua ditemukan atas nama Puji Siswanto, 50 tahun asal Desa Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.
Baca juga: Buku Liputan Investigasi 14 Jurnalis Soal Proyek PSN Tiga Daerah Diluncurkan
Operasi pencarian dihentikan pukul 16.00 WIB karena kondisi lokasi kejadian terdeteksi terjadi pergerakan penurunan pada tebing longsor secara tiba-tiba. Tim akan melanjutkan pencarian terhadap empat orang yang masih dilaporkan hilang pada esok hari, Selasa, 3 Juni 2025.
Kawasan Gunung Kuda merupakan sebuah wilayah perbukitan pasir dan batuan. Bukit ini memiliki sudut kelerengan (kemiringan lereng) yang cukup terjal di atas 45 derajat. Berdasarkan kajian risiko bencana, kawasan ini termasuk dalam kawasan rawan longsor meskipun tanpa ada aktivitas pertambangan. Bukit-bukit dengan karakteristik serupa Gunung Kuda cukup banyak ditemui di wilayah Jawa Barat. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM, BNPB
Discussion about this post