Bencana ini berdampak pada 500 KK. Hingga kini tidak ada laporan adanya korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor. Sedangkan dampak material tercatat 500 rumah warga dan akses jalan desa yang tertutup material longsor.
“Masyarakat diminta tetap waspada dan siap siaga. Hujan lebat disertai petir atau kilat serta angin kencang masih berpeluang terjadi secara umum di Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan hingga 9 Juli 2024,” kata Abdul Muhari.
Banjir di Cirebon Belum Surut
Bencana banjir juga melanda Kabupaten Cirebon, Jawa Barat sejak Sabtu, 6 Juli 2024. Bencana tersebut meninggalkan jejak kerusakan dan dampak signifikan bagi ribuan warga. Dipicu curah hujan tinggi yang berlangsung cukup lama, banjir telah mengakibatkan meluapnya sungai-sungai utama seperti Wangan Ayam, Pembuang Posong, Winong, Jonggol, dan Sriganala.
Baca Juga: Booster Cair dari Endapan Silika Panas Bumi untuk Kesuburan Tanaman
Hasil pendataan BPBD Cirebon, sebanyak 16.310 jiwa atau 5.443 kepala keluarga terdampak banjir. Sebanyak 4.269 rumah tergenang air dengan tinggi mencapai 30 hingga 40 cm, dan sawah seluas 15 hektar juga turut terendam.
Berdasarkan informasi BMKG, hujan lebat diprediksi masih berpotensi terjadi hingga beberapa waktu ke depan. Pihak BPBD Cirebon telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan assessment dan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak.
“Saat ini, banjir belum sepenuhnya surut. Jadi masyarakat diimbau tetap waspada dan mematuhi petunjuk BPBD dan pihak terkait. BNPB mengimbau warga yang tinggal di sekitar sungai yang rawan banjir segera mengungsi ke tempat yang aman,” kata Abdul Muhari. [WLC02]
Discussion about this post