Wanaloka.com – Siklus El Nino dan La Nina telah diamati sejak 1961 hingga 1993. Hasilnya menunjukkan, Indonesia secara konsisten mengalami anomali hujan pada April hingga Desember.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Edvin Aldrian menyebut, La Nina memiliki sifat berlawanan dengan El Nino. La Nina cenderung menyebabkan peningkatan curah hujan, sementara El Nino biasanya mengurangi curah hujan.
“Indonesia merupakan daerah pintu masuk dari El Nino. Anomali tinggi muka laut di wilayah Indonesia menunjukkan korelasi negatif dengan indeks El Nino di Samudra Pasifik,” jelas Edvin, pada BRIN Insight Every Friday (BRIEF) secara daring pada 23 Agustus 2024.
Baca Juga: Cacar Monyet di Indonesia 88 Kasus, Pemerintah Harus Cegah Penyebaran Virus
Ia menjelaskan, Samudra Pasifik memiliki sifat dari suhu yang terus naik akibat dari El Nino dan La Nina, serta pemanasan global. Saat La Nina, suhu permukaan laut di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik menjadi lebih dingin dari biasanya. Fenomena ini berdampak besar terhadap pola cuaca di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
“Dampak La Nina tidak hanya terbatas pada perubahan pola hujan, tetapi juga memengaruhi sektor pertanian, perikanan, dan ekosistem laut,” tutur dia.
Melalui Great Ocean Conveyor Belt, yaitu sebuah sistem sirkulasi arus laut bumi yang terus bergerak dan memengaruhi distribusi panas di seluruh permukaan bumi, Edvin mengungkap, perpindahan panas yang terjadi di Indonesia lalu berpindah ke Samudra Pasifik tengah. Ini bisa terjadi ketika waktu El Nino atau La Nina dan pengaruhnya bisa terjadi di seluruh permukaan bumi.
Baca Juga: Jatam Rekam Jejak Bahlil dan Istana dalam Praktik Ijon Politik Nikel di Maluku Utara
Kelautan Indonesia sebagai kanal atau pintu masuk utama arus lintas Indonesia (arlindo) dapat digunakan sebagai prekursor kedatangan El Nino dengan tingkat keyakinan tinggi.
Namun menurut profesor dengan keahlian di bidang meteorologi dan klimatologi tersebut, La Nina dapat menyebabkan kekeringan hebat yang kadang disertai dengan kebakaran hutan, serta peningkatan potensi gagal panen pada sektor pertanian, terutama padi.
Discussion about this post