Wanaloka.com – Pasca gempa 7,2 magnitudo di Laut Banda, Maluku pada Rabu, 8 November 2023, memicu tsunami minor, yang disebabkan akibat adanya aktivitas deformasi batuan kerak bumi di dasar Laut Banda. Gempa susulan Laut Banda, Maluku, masih berlangsung hingga Sabtu, 11 November 2023.
Dalam empat hari terakhir, aktivitas gempa susulan di Laut Banda, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sudah 161 kali terjadi gempa susulan.
“Hasil monitoring BMKG untuk gempa bumi Laut Banda hingga 11 November 2023 pukul 14.50 WIB menunjukkan adanya 161 aktivitas gempa bumi susulan (aftershocks) dengan magnitudo terbesar 6,8,” sebut Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Baca Juga: Gempa 7,2 Magnitudo Laut Banda Picu Tsunami Minor, Gempa Susulan Cukup Tinggi
Pada Sabtu, 11 November 2023, pukul 14.50 WIB, BMKG melaporkan terjadinya kembali aktivitas gempa susulan di Laut Banda, Maluku berkekuatan 5,9 magnitudo.
Analisis BMKG menunjukkan gempa susulan ini memiliki parameter update dengan 5,7 magnitudo.
Ada pun pusat gempa terletak pada koordinat 5,68 derajat Lintang Selatan, 130,25 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 276 kilometer arah Barat Daya Maluku Tenggara, Maluku Tengah, Maluku pada kedalaman 45 kilometer.
Baca Juga: Nelayan Kumpulkan 171,78 Ton Sampah Laut Sejak Juli-Agustus 2023
Dijelaskan Daryono, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan (kerak bumi) di dasar Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Discussion about this post