Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ambar Goldsmith dan Beru Situtung Dipulangkan ke TN Gunung Leuser

Harimau merupakan salah satu flagship species. Kehadirannya menunjukkan baik tidaknya bentang alam dan lingkungan kita.

Rabu, 6 Maret 2024
A A
Pelepasliaran 2 harimau sumatera ke TN Gunung Leuser, 6 Maret 2024. Foto Dok. PPID KLHK.

Pelepasliaran 2 harimau sumatera ke TN Gunung Leuser, 6 Maret 2024. Foto Dok. PPID KLHK.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Abubakar melepasliarkan dua satwa harimau sumatera (HS) ke kawasan hutan Taman Nasional (TN) Gunung Leuser, Rabu, 6 Maret 2024. Zona inti Taman Nasional Gunung Leuser merupakan habitat alami dari dua harimau sumatera yang bernama Ambar Goldsmith dan Beru Situtung.

Kegiatan pelepasliaran hari ini merupakan upaya penyelamatan satwa dari konflik dengan manusia yang telah melalui proses rehabilitasi untuk mengembalikan sifat keliarannya kembali. Kegiatan pelepasliaran menggunakan tiga helikopter dari Angkatan Udara TNI, Polda Sumatera Utara dan Kementerian LHK.

Siti menjelaskan, harimau sumatera merupakan satu dari sembilan spesies kucing liar (wild cat) yang perannya penting dalam mendukung keseimbangan ekosistem dan penyediaan jasa lingkungan.

“Harimau ini menjadi perhatian internasional karena dunia menyebutnya Flagship Species, yaitu jenis satwa strategis sebagai indikator baik tidaknya bentang alam hutan atau lingkungan kita. Selain harimau, ada badak, gajah dan orangutan,” terang Siti.

Dan TN Gunung Leuser dikenal dunia sebagai “keping terakhir di bumi” yang di dalamnya terdapat empat flagship species sekaligus. Meliputi harimau, badak, gajah dan orangutan.

Lokasi pelepasliaran (release) satwa harimau sumatera ini berada di zona inti blok hutan Lubuk Tanggok kawasan Taman Nasional (TN) Gunung Leuser Resort Sei Betung SPTN Wilayah VI Besitang, Bidang PTN Wilayah III Stabat. Pemilihan lokasi pelepasliaran sudah melalui kajian kesesuaian habitat yang dilakukan Balai Besar TN Gunung Leuser bersama mitra pada tahun 2022.

Topografi lokasi pelepasliaran yang berada di zona inti kawasan TNGL relatif datar dengan tinggi sekitar sekitar 45 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan tutupan hutan yang masih terjaga. Di sana ditemukan jejak beberapa jenis satwa mangsa harimau sumatera berupa babi hutan, rusa dan kijang. Juga ditemukan jejak harimau sumatera di lokasi lepas liar. Aktivitas masyarakat sangat jarang ditemukan di sekitar lokasi lepas liar. Atas pertimbangan-pertimbangan tersebut, lokasi itu layak untuk menjadi tempat pelepasliaran harimau sumatera.

Untuk menuju ke lokasi pelepasliaran, dibutuhkan waktu sekitar 4-5 jam menggunakan sampan boat bermesin apabila kondisi debit air sungai Besitang tinggi. Adapun jarak akses sungai lokasi lepas liar ke dusun terdekat, yakni Dusun Aras Napal Kanan dan Aras Napal Kiri sekitar 10 km secara garis lurus. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih 2-3 hari perjalanan dengan menyusuri aliran sungai Besitang ke arah hulu.

Nama Goldsmith

Rupanya, nama “Goldsmith” pada Ambar Goldsmith merupakan nama tambahan yang diberikan Siti. Sebab harimau Ambar Goldsmith dilepasliarkan Siti bersama Senior Fellow at Bezos Earth Fund, Lord Goldsmith yang sebelumnya pernah menjabat sebagai UK Minister of State for Overseas Territories, Commonwelath, Energy, Climate and Environment.

Uniknya, Lord Goldsmith memiliki anak perempuan yang namanya mirip dengan penyebutan Ambar.

“Jadi saya katakan berarti ini adalah Ambar kamu,” ucap Siti saat memberikan keterangan pers di Medan, Sumatera Utara, 6 Maret 2024.

Lord Goldsmith mengaku belum mengetahui nama salah satu harimau sumatera adalah Ambar.
“Saya kira anak perempuan saya mungkin tidak akan percaya ada harimau sumatra yang mirip namanya dengan dia. Saya akan ceritakan kisah hari ini kepadanya,” kata Lord Goldsmith dengan gembira.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BKKSDA SumutFlagship Speciesharimau sumateraMenteri LHK Siti NurbayaTaman Nasional Gunung Leuser

Editor

Next Post
ikan hasil tangkapan nelayan di laut Indonesia. Foto Dok. KKP.

Melongok Potensi Perikanan dan Kelautan Indonesia Lewat Ocean Big Data

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media