Ia juga menyampaikan bahwa wilayah-wilayah yang perlu diwaspadai adalah wilayah yang memiliki potensi banjir, seperti bantaran sungai, daerah aliran sungai (DAS), dan lereng-lereng bukit.
“Banjir tidak selalu terjadi karena hujan lebat. Hujan biasa saja juga bisa menimbulkan banjir, terutama di wilayah yang memiliki lahan kritis,” ujar Dwikorita.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dwikorita mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor. Masyarakat diminta untuk selalu update informasi dari BMKG melalui aplikasi maupun sosial media BMKG.
Baca Juga: Jatam: Dana Kampanye Pemilu dari Tambang Ilegal Sudah Biasa dan Dibiarkan
Sinergi Libur Nataru
Dwikorita didampingi Guswanto turut bagian dalam Pembukaan Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023-2024, yang diadakan oleh Kementerian Perhubungan. Tujuan utama acara ini adalah meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi antar instansi terkait, demi memastikan kelancaran angkutan pada momen Nataru.
Posko Angkutan Nataru tidak hanya berfungsi sebagai pusat informasi. Melainkan sebagai tempat pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan informasi terkait transportasi selama periode ini.
Dalam acara tersebut, Dwikorita menyoroti tantangan cuaca ekstrem di wilayah Sorong, Papua. Ia menekankan bahwa angin kencang, gelombang tinggi, hujan lebat, dan arus kencang perlu diwaspadai. Dwikorita mengajak masyarakat untuk terus berkoordinasi dan memantau informasi cuaca dari kanal BMKG.
Baca Juga: Mirzam Abdurrachman: Marapi Mendadak Meletus karena Gangguan Dapur Magma atau Sesar Sumatera?
“Dinamika cuaca di Samudra Pasifik cukup tinggi, sehingga kami mohon berkenan Bapak atau Ibu untuk terus berkoordinasi atau minimal selalu memonitor perkembangan informasi cuaca dari beberapa kanal BMKG,” jelas Dwikorita.
Dalam konteks ini, Dwikorita meminta BMKG setempat untuk bersinergi dengan stakeholder terkait di pelabuhan, bandara, dan lalulintas jalan raya, guna menyusun prosedur operasional standar (SOP) bersama.
“SOP ini penting untuk memastikan koordinasi dan kerja sama yang baik antar instansi,” tandas Dwikorita.
Baca Juga:Ini Program Kerja Parekraf Hijau dan Berkelanjutan Hasil Rakornas 2023
BMKG berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada Kementerian Perhubungan dengan menyediakan informasi cuaca dan iklim terkini, serta memberikan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kelancaran angkutan selama periode Nataru.
Semua langkah ini diambil untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam perjalanan mereka. Informasi dapat diakses melalui aplikasi infoBMKG, laman cuaca khusus periode nataru 2023, dan media sosial resmi BMKG. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post