Alur kerja SIZE terdiri dari fitur berbagi data kasus zoonosis dari tiga sistem informasi yang saling interoperabel, notifikasi kewaspadaan (alert) kepada pengguna, penghubungan antar kasus, pencatatan respons cepat, dan evaluasi kinerja respons kasus lintas sektor.
Peluncuran SIZE dilaksanakan bersama dengan Kementerain Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, Kemen LHK, Kementeriaan Komunikaasi dan Informasi, dan dihadiri oleh mitra pembangunan terkait.
SIZE telah diuji coba di lima daerah dengan risiko zoonosis, antara lain Minahasa (Sulawesi Utara), Ketapang (Kalimantan Barat), Boyolali (Jawa Tengah), Bengkalis (Riau), dan Mataram (Nusa Tenggara Barat). Selanjutnya, SIZE akan diadopsi seluruh kabupaten dan kota di 38 provinsi di Indonesia sesegera mungkin secara bertahap.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Hujan Abu di Lima Desa
Aplikasi SIZE adalah perwujudan amanat Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan Indonesia Dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit Pandemi Global dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia. Aplikasi SIZE Nasional akan digunakan petugas lapangan di sektor kesehatan masyarakat, kesehatan hewan, konservasi (satwa liar), atau petugas lain yang tergabung dalam tim respons cepat koordinasi zoonosis dan PIB yang dibentuk kepala daerah.
Seluruh kementerian teknis terkait telah menyampaikan komitmen bersama untuk berkolaborasi dan menjadikan SIZE Nasional menjadi digital platform dan wadah dalam penguatan koordinasi, komunikasi dan kolaborasi lintas sektor ke depan. Khususnya untuk peningkatan kapasitas detect, prevent dan respond dini ancaman penyakit sebagai antisipasi terjadinya pandemi berikutnya. [WLC02]
Sumber: PPID KLHK
Discussion about this post