Wanaloka.com – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempunyai peran untuk mencapai Indonesia sejahtera sebagaimana digariskan dalam Rapat Kerja Badan Geologi Tahun 2023 bertajuk Ways of Work (WoW) dengan tema “Geology for the Welfare of Society” pada 15 Juni 2023. Peran tersebut diwujudkan Badan Geologi melalui empat pilar, yaitu Geo-Resources, Geo-Hazards, Geo-Environment, dan Geo-Services.
Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto menjelaskan peran Badan Geologi sebagai pilar pembangunan GeoResources adalah kegiatan untuk mencari dan mendapatkan sumber daya alam baik mineral, batubara maupun panas bumi. Peran Geo-Hazards adalah kegiatan terkait kebencanaan geologi.
Selanjutnya, Geo-Environment terkait konservasi atau perlindungan geologi meliputi perlindungan bentang alam karst dan cagar alam geologi, konservasi, pendayagunaan, dan pengendalian daya rusak air tanah, informasi geologi teknik dan informasi geologi tata lingkungan untuk pengembangan. Terakhir, Geo-Services yaitu kegiatan penyediaan data dasar kegeologian, pengembangan layanan laboratorium, one stop informasi kebencanaan, peningkatan kerja sama, penerbitan Indonesian Journal on Geoscience (IJOG).
Baca Juga: Angin Kencang, Karhutla di Dairi Sulit Dipadamkan
Menteri ESDM Arifin Tasrif menjabarkan empat pilar tersebut berupa peran Badan Geologi sebagai pengungkap berbagai potensi sumber daya geologi (Geo-Resources), mengedepankan upaya perlindungan terhadap rakyat Indonesia dengan mengurangi risiko kebencanaan geologi (Geo-Hazards), memberikan saran dan rekomendasi yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dan tata ruang (Geo-Environment), dan menyediakan berbagai informasi geologi yang diperlukan untuk pembangunan dan masyarakat (Geo-Services).
Kunci Pengungkapan Sumber Daya Alam
Dalam peran Badan Geologi sebagai kunci pengungkapan adanya sumber daya alam memerlukan sumber daya manusia yang kompeten untuk mengelolanya. Arifin mengungkapkan nilai revenue sumber daya alam Indonesia lebih dari Rp3.000 triliun yang tersebar di 16.000 pulau.
“Kebetulan tahun lalu nilai PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)-nya tinggi, yakni Rp351 triliun. Kalau diupayakan bisa menjadi produk-produk yang mempunyai nilai tambah, nilai PNPB-nya akan bertambah. Jadi perlu menyiapkan perangkat-perangkat kerja yang memadai untuk mengoptimalkan sumber daya alam yang ada serta memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat,” papar Arifin.
Baca Juga: Nelayan Rupat Korban Tambang Pasir Laut, Tangkapan Berkurang dan Pulau Terancam Hilang
Dalam kegiatan GeoResources, Badan Geologi melakukan kegiatan eksplorasi dan evaluasi potensi-potensi sumber daya mineral, batubara dan panas bumi dilakukan.
“Yang dilakukan Badan Geologi antara lain percepatan eksplorasi terutama di area green field yang saat ini komoditas sedang naik daun, seperti mineral kritis dan strategis, hilirisasi batubara untuk ketahanan energi dan peningkatan nilai tambah dan percepatan pengembangan panas bumi melalui eksplorasi panas bumi,” ujar Arifin.
Kegiatan percepatan eksplorasi ditunjang dengan percepatan pemetaan dan penyediaan data geologi skala lebih rinci dan operasional, baik di darat dan lautan. Pemetaannya menggambarkan keadaan dan kandungan berbagai potensi sumber daya dan bahaya geologi secara lebih jelas.
Baca Juga: Bencana Longsor Kota Ambon, 121 Rumah Warga Rusak
Dari data-data yang disajikan Badan Geologi dapat diketahui betapa besar kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia. Ini menjadi tantangan tersendiri untuk mempersiapkan sumber daya manusia unggul untuk mengelolanya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Sementara Sugeng menekankan perlu peningkatan peran Geo-Resources dan memfokuskan untuk mendukung ketahanan energi dan mineral, khususnya transisi energi dalam penyediaan energi bersih.
Kegiatan prioritas eksplorasi sumber daya mineral dan batubara tersebut meliputi, peningkatan status sumber daya dan cadangan untuk usaha pertambangan dan pencadangan negara, menyiapkan data untuk usulan Wilayah Penugasan, Wilayah Izin Usaha Pertambangan, Wilayah Pencadangan Negara dan Wilayah Pertambangan Rakyat, Eksplorasi Logam Tanah Jarang, Mineral Kritis dan Mineral Strategis untuk ketahanan sumber daya dan cadangan mineral.
Baca Juga: Ramai-ramai Legislator Mengkritisi PP 26 yang Mengatur Ekspor Pasir Laut
Kemudian dukungan bahan baku industri energi baru dan terbarukan (EBT) dan industri teknologi tinggi, serta meningkatkan nilai tambah sumber daya dan optimalisasi penambangan dan pengolahan dengan penyiapan data karakteristik mineral dan batu bara metalurgi secara optimal.
Kementerian ESDM memiliki target pada tahun 2021 – 2024 untuk pemenuhan rasio elektrifikasi mencapai 100 persen di seluruh wilayah Indonesia termasuk wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal). Untuk mendorong percepatan program bauran EBT melalui pemanfaatan energi panas bumi, Badan Geologi telah diberikan amanah untuk melaksanakan pengeoboran eksplorasi melalui slime hole drilling sejak tahun 2021.
Discussion about this post