Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Bahlil Minta Daerah Permudah Perizinan Eksplorasi Migas Demi Ketahanan Energi

Kamis, 27 Februari 2025
A A
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan pembekalan kepada para Kepala Daerah di Akmil Magelang, 27 Februari 2025. Foto Dok. Kementerian ESDM.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan pembekalan kepada para Kepala Daerah di Akmil Magelang, 27 Februari 2025. Foto Dok. Kementerian ESDM.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengklaim peningkatan lifting minyak dan gas bumi (migas) akan menjadi salah satu solusi untuk mewujudkan ketahanan energi nasional sesuai Asta Cita Pemerintahan Prabowo Subianto. Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah memangkas regulasi agar eksplorasi migas bisa berjalan lebih cepat dan bisa meningkatkan lifting migas.

Menurut Bahlil, pemerintah daerah memiliki andil besar untuk meningkatkan lifting migas dan mengurangi impor. Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi untuk mewujudkan ketahanan energi sesuai salah satu misi Presiden Prabowo Subianto.

“Saya minta tolong kalau ada izin daerah yang dibutuhkan dalam rangka percepatan proses lelang, segera dilakukan, agar mereka (perusahaan) bisa melakukan eksplorasi, tolong dibantu. Kalau tidak, kita semua adalah bagian yang ingin tetap impor (migas) terus,” kata Bahlil saat menjadi narasumber pada acara “Magelang Retreat: Pembekalan Kepala Daerah 2025-2030” di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 27 Februari 2025.

Baca juga: Hakim Tolak Praperadilan Kasus Pagar Laut Tangerang

Bahlil kembali menyampaikan bahwa Kementerian ESDM telah menyusun strategi untuk mendongkrak produksi migas nasional. Pertama, melalui intervensi sumur-sumur migas dengan teknologi, seperti yang telah dilakukan di beberapa sumur.

Di Cepu misalnya, sebelumnya diperoleh sekitar 100 ribu barrel oil per day (bopd). Kemudian diintervensi ExxonMobil dengan teknologi sehingga sekarang bisa mencapai 163 ribu bopd. Sementara di Rokan, salah satu kontribusi terbesar, yakni 160-200 ribu bopd.

“Jadi langkah yang harus dilakukan adalah seluruh sumur yang dikuasai KKKS harus mampu melakukan inovasi dengan mengintervensi teknologi. Salah satunya adalah EOR,” kata dia.

Baca juga: Gempa Dangkal 6,1 Magnitudo Guncang Boltim Sulawesi Utara

Teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR ) merupakan salah satu metode pengurasan minyak tingkat lanjut untuk mengoptimalkan produksi migas. Teknologi ini memberi solusi untuk mempertahankan produktivitas sumur yang sudah mulai menurun.

Selain itu, Pemerintah berupaya mengaktifkan kembali ribuan sumur idle yang masih memiliki potensi produksi. Dari 16.990 sumur idle yang terdata, sekitar 4.495 sumur dapat dioperasikan kembali.

“Sumur-sumur ini adalah aset negara yang seharusnya dimanfaatkan secara optimal, bukan dibiarkan terbengkalai oleh kontraktor,” imbuh dia.

Baca juga: Mengkhawatirkan, Kapasitas TPA Sampah Nasional Hanya Bertahan Hingga 2028

Eksplorasi di wilayah Indonesia Timur juga menjadi fokus utama, mengingat potensi cadangan migas masih besar di kawasan tersebut. Untuk mempercepat pengembangannya, Pemerintah akan menawarkan skema kerja sama yang lebih fleksibel serta insentif menarik bagi para investor.

Sebagai bagian dari upaya ini, Kementerian ESDM juga akan melelang 60 Wilayah Kerja (WK) migas baru. Upaya itu untuk menarik investasi dan mempercepat eksplorasi serta produksi migas nasional.

Kolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup

Sehari sebelumnya, dengan dalih mewujudkan ketahanan energi dan swasembada energi, Kementerian ESDM dan Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup juga telah menyepakati kerja sama penataan perizinan. Bahlil dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menandatangani Nota Kesepahaman tentang Sinergisitas Tugas dan Fungsi di Bidang Pelindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.

Baca juga: Penentuan Hilal dengan Hisab dan Rukyat, Awal Ramadan Diprediksi 1 atau 2 Maret

Dalam sambutannya, Bahlil mengklaim kerja sama itu merupakan langkah kolaboratif untuk mewujudkan energi dan industri hijau. Meskipun transisi menuju energi hijau membutuhkan biaya besar, ia menyatakan upaya itu merupakan komitmen bersama generasi saat ini demi masa depan yang lebih berkelanjutan.

“Kita bisa melakukan kolaborasi, karena pembangunan ke depan itu mengarah pada green. Baik green energy, green industry, tata kelola lingkungan yang baik. Ini memang menjadi satu fokus konsensus,” ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Kementerian ESDMKementerian Lingkungan Hidupketahanan energilifting migas

Editor

Next Post
Guru Besar FISIP Unair, Prof. Mohammad Adib. Foto researchgate.net.

Mohammad Adib, Wujudkan Keadilan Lingkungan Lewat Antropologi Ekologi

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media