“Saat ini sudah penurunan tinggi muka air 5 sentimeter,” ungkap Balap.
Berdasarkan hasil kaji cepat sebelumnya, wilayah yang terdampak banjir di Kota Palangkaraya meliputi 20 kelurahan di empat kecamatan. Sebanyak 6.333 KK atau 20.379 jiwa terdampak banjir. Data tersebut bertambah menjadi 6.954 KK atau 23.310 jiwa terdampak per 14 Maret 2024.
Sementara warga yang mengungsi ada sebanyak 239 KK atau 644 jiwa yang terbagi di tujuh titik lokasi. Warga pengungsi kembali ke rumah masing-masing pada pagi hari dan bekerja. Kemudian malam hari dan waktu makan kembali ke pengungsian.
Guna memenuhi pasokan permakanan, BPBD Kota Palangkaraya bersama lintas unsur Forkopimda mendirikan tiga posko dapur umum. Posko ini menyuplai permakanan bagi warga terdampak maupun untuk para petugas yang bekerja dalam penanganan bencana mulai pagi, siang, hingga malam hari.
Waspada Luapan Sungai
Menurut prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Sabtu, 16 Maret 2024, wilayah Kota Palangkaraya akan mengalami kondisi cuaca berawan dan cerah berawan. Kondisi cuaca tersebut diharapkan dapat berpengaruh untuk mengurangi tingkat elevasi sungai dan genangan banjir.
Masyarakat diharapkan tetap dapat meningkatkan kewaspadaan untuk potensi meluapnya kembali Sungai Kahayan, Sungai Sabangau dan Sungai Rungan, akibat kiriman air dari wilayah hulu yang berada di Kabupaten Gunungmas.
Masyarakat, khususnya orang tua juga diimbau agar selalu mengawasi anak-anaknya untuk tidak bermain air maupun mandi di sungai selama banjir masih merendam kawasan permukiman. Beberapa kejadian jatuhnya korban jiwa adalah dari minimnya pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya, sehingga harus menjadi catatan penting yang disikapi.
Masyarakat bersama pemerintah daerah juga diharapkan dapat bersinergi untuk mengurangi dampak potensi risiko bencana kemudian hari. Selain itu, monitoring dan evaluasi serta memperbarui perkembangan prakiraan cuaca dari BMKG sangat direkomendasikan untuk terus diikuti. [WLC02]
Discussion about this post