Bayu menjelaskan pengembangan teknologi digital melalui perangkat mobile juga merupakan salah satu bentuk inovasi pertanian untuk meningkatkan peluang bagi petani. Baik dalam mengakses informasi tentang komoditas pertanian dalam jangka waktu yang cepat, terutama untuk memonitor harga dan ketersediaan komoditas pertanian seperti bibit dan pupuk, informasi luas tanaman komoditas, prediksi masa panen dan sarana untuk mengumpulkan kelompok tani.
Potensi sistem pertanian digital dinilai membuka peluang besar dalam meningkatkan semangat dan kreativitas pemuda untuk terjun ke bidang pertanian. Dalam beberapa dekade terakhir, jumlah pemuda yang memilih bertani mengalami penurunan pesat.
Tidak sedikit mereka lebih memilih merantau dan bekerja di kota di sektor selain pertanian. Menyisakan generasi tua yang masih mau pergi menggarap sawah di desa. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, permasalahan-permasalahan dalam pertanian pun tidak lagi bisa diselesaikan hanya mengandalkan sistem tradisional yang telah diturunkan secara temurun.
Baca Juga: Pemerintah Bangun 27 PLTMG untuk Konversi Diesel ke Gas
“Smart farming hadir sebagai terobosan baru metode pertanian cerdas yang memadukan teknologi sensor tanah dan cuaca dengan Agri Drone Sprayer (drone pertanian penyemprot pestisida). Teknologi ini memungkinkan petani pengguna smart farming mengakses data dari sensor maupun drone secara realtime, akurat dan nyata melalui smartphone,” jelas Bayu.
Lebih lanjut Bayu menjelaskan, pembaharuan data dapat disesuaikan dengan kebutuhan petani. Misalnya, realtime setiap 5 menit, 10 menit, 15 menit dan seterusnya. Sementara teknologi sensor yang terpasang di lahan pertanian, mampu memberikan peringatan apabila kondisi tanah maupun cuaca tidak dalam keadaan optimum.
Tak hanya data kondisi lahan, para petani juga akan mendapatkan rekomendasi tentang langkah-langkah yang harus dilakukan guna mencegah kerusakan terhadap tanaman mereka. Agri Drone Sprayer sendiri akan membantu kerja petani untuk memberantas hama dan penyakit dengan penggunaan pestisida yang lebih terukur dan presisi.
Baca Juga: Ratusan Warga Sukabumi Terancam Longsor Susulan
Penggunaan teknologi dalam pertanian diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan para petani. Pengembangan penggunaan teknologi seperti ini sangat dibutuhkan untuk pertanian di Indonesia.
Ia menilai agriculture bisa menjadi “agri – cool – ture” dan akan menarik minat para pemuda untuk bertani. Potensi ekonomi daerah pun akan turut meningkat karena anak muda di desa tidak lagi cenderung memilih untuk meninggalkan desa dan pertanian.
“Ini memberi harapan untuk ketahanan pangan nasional. Berada di tangan para petani, masa depan pertanian Indonesia sudah seharusnya pertanian cerdas berbasis teknologi,” imbuh Bayu. [WLC02]
Sumber: UGM
Discussion about this post