Wanaloka.com – BRIN melalui Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif (PRTDBBNLR) Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) menjalin kerja sama dengan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM). Kerja sama tersebut berupa Inventarisasi, Eksplorasi, dan Penyiapan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan Wilayah Pencadangan Negara (WPN) Mineral Radioaktif, Logam Tanah Jarang, dan Mineral Lainnya.
Pelibatan BRIN, menurut Kepala PRTDBBNLR, Syaiful Bakhri, karena lembagga itu memiliki kemampuan untuk melakukan riset atas mineral radioaktif, logam tanah jarang, dan mineral lainnya. Mulai dari menginventarisasi, teknologi untuk mengeksplorasi, serta menemukan sumber daya mineral khususnya uranium, torium dan mineral ikutannya. Termasuk logam tanah jarang (LTJ), hingga pengolahan mineral tersebut menjadi komoditas yang bernilai ekonomis.
Mengingat transisi energi untuk memenuhi tuntutan NZE (Net Zero Emission) menjadi agenda nasional sebagai salah satu upaya menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia. Kemampuan BRIN tersebut disinergikan dengan Kementerian ESDM, baik dari sisi sumber daya manusia, dari sisi infrastruktur maupun dari sisi hilirisasi hasil riset.
Baca Juga: Sesar Aktif Baru Penyebab Gempa Sumedang Diberi Nama Sesar Sumedang
“Riset yang sudah kami lakukan dalam eksplorasi mineral radioaktif sejauh ini, termasuk penerapan metodologi yang sudah kami kuasai. Wilayah mana yang mengandung uranium, torium, dan mineral ikutan lainnya sebagai mineral strategis. Hasilnya bisa kami sampaikan kepada Kementerian ESDM selaku pihak yang berwenang sebagai walidata mineral, batu bara, dan panas bumi,” tutur Syaiful dalam wawancara selepas penandatanganan kerja sama di Ruang Rapat Korundum PSDMBP Kementerian ESDM Bandung Jawa Barat pada 5 Januari 2024.
Melalui kewenangannya, Syaiful menyebut Kementerian ESDM akan menyiapkan WIUP dan WPN untuk mineral tertentu di wilayah yang potensial memiliki potensi ekonomis. Sedangkan untuk sisi SDM, PRTDBBNLR BRIN memiliki para periset dengan kemampuan di bidang geologi nuklir dan pengolahan mineral radioaktif. Para periset menggunakan teknologi nuklir untuk mengetahui potensi mineral baik uranium, torium, dan mineral lainnya yang berasosiasi dengan mineral radioaktif tersebut. Para periset juga konsen untuk menginventarisasi berbagai sumber daya tersebut yang ada di Indonesia.
“Itulah yang menjadi kekuatan SDM periset kami. PRTDBBNLR BRIN satu-satunya pusat riset yang memiliki kompetensi melakukan riset di bidang geologi nuklir dan penerapan teknologi nuklir dalam bidang geologi,” klaim Syaiful.
Baca Juga: Tanpa Dokumen, Pengiriman 787 Burung Liar ke Jakarta Digagalkan
Discussion about this post