Wanaloka.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya terjadi tiga ribu bencana alam sepanjang tahun 2021.
Bencana alam di tahun 2021 didominasi kejadian hidrometeorologi basah seperti banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor, yang diperparah oleh adanya fenomena La Nina.
BNPB dalam catatan refleksi penanggulangan bencana selama tahun 2021, menyatakan pentingnya literasi kebencanaan perlu diketahui oleh masyarakat, khususnya tentang kejadian bencana besar yang pernah terjadi di masa lalu, seperti peristiwa siklon tropis Flores yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1973 lalu yang kembali terjadi pada tahun ini.
Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan menyampaikan literasi kebencanaan harus sampai kepada masyarakat.
“Tidak cukup berhenti kepada pemerintah daerah saja. Masyarakat di wilayah rawan bencana juga harus mengetahui potensi bahaya di sekitar, seperti di NTT,” kata Lilik, Jumat 31 Desember 2021.
Pembelajaran berikutnya mengenai upaya mitigasi risiko gempa dengan penguatan bangunan dan kesiapsiagaan masyarakat. Ini tidak hanya pada pembangunan rumah yang baru tetapi juga penguatan tempat tinggal warga yang sudah ada dan berada di kawasan rawan gempa bumi. Penguatan struktur bangunan atau retrofitting menjadi salah satu pilihan, tentunya harus dengan biaya murah dan bisa dilakukan sendiri oleh masyarakat.
Discussion about this post