Senin, 29 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Djati Mardiatno: Paham Risiko Bencana Permudah Lindungi Diri, Keluarga dan Komunitas

Kajian geomorfologi lingkungan dan literasi kebencanaan memudahkan orang untuk mengidentifikasi kerawanan bencana.

Kamis, 4 Januari 2024
A A
Guru Besar Bidang Geomorfologi Lingkungan Fakultas Geografi, Prof. Djati Mardiatno. Foto geo.ugm.ac.id.

Guru Besar Bidang Geomorfologi Lingkungan Fakultas Geografi, Prof. Djati Mardiatno. Foto geo.ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Literasi kebencanaan mencakup sejumlah komponen mulai dari pemahaman risiko, kesiapan dan perencanaan, kesadaran evakuasi, hingga pelatihan dan simulasi. Dan literasi kebencanaan sangat penting untuk meningkatkan keselamatan individu dan masyarakat secara keseluruhan ketika mereka menghadapi situasi bencana.

“Pemahaman yang baik tentang risiko dan persiapan yang tepat akan membuat orang dapat lebih baik dalam melindungi diri sendiri, keluarga, dan komunitas mereka ketika bencana terjadi,” papar mantan Kepala Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM, Prof. Djati Mardiatno dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Bidang Geomorfologi Lingkungan pada Fakultas Geografi berjudul “Geomorfologi Lingkungan untuk Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Ekosistem dan Komunitas” di Balai Senat UGM pada 3 Januari 2024.

Dengan mengaitkan antara geomorfologi lingkungan dengan literasi kebencanaan akan melibatkan pemahaman tentang kontribusi kajian permukaan bumi dan bentang alam terhadap kesadaran, kesiapsiagaan, dan respons terhadap bencana. Keterkaitan antara kedua tema tersebut dapat diwujudkan melalui berbagai upaya, seperti mengidentifikasi kerawanan.

Baca Juga: Gerakan Mahasiswa UGM Tanam Pohon dari Gunung hingga Pesisir

Ekosistem, menurut Djati, berperan penting dalam mengurangi risiko bencana secara berkelanjutan. Namun, hingga saat ini hanya ada sedikit penelitian komprehensif yang merangkum pengetahuan tentang jasa ekosistem dan fungsinya dalam pengurangan risiko bencana.

“Pemanfaatan jasa lingkungan merupakan salah satu pendekatan untuk mengurangi risiko bencana berbasis ekosistem. Wilayah pantai dan pesisir dengan kerapatan vegetasi yang tinggi cenderung memiliki kerentanan yang rendah terhadap bencana kepesisiran. Keterpaduan antara pemanfaatan jasa lingkungan ekosistem dan kapasitas komunitas merupakan kombinasi strategis dalam upaya pengurangan risiko bencana,” jelas Djati.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: EcoCBDRRFakultas Geografi UGMGuru Besar Bidang Geomorfologi Lingkungan Prof Djati Mardiatnomultiple helixrisiko bencana

Editor

Next Post
Sebaran patahan dan kelurusan di Sumedang. Foto esdm.go.id.

Temuan Tim Badan Geologi: Patahan Aktif Cipeles Penyebab Gempa Sumedang

Discussion about this post

TERKINI

  • Tim medis UGM memberi pelayanan kesehatan masyarakat terdampak bencana Sumatra di pengungsian. Foto Tim AHS UGM.Infeksi Pernafasan dan Penyakit Kulit Mengintai Pengungsi Bencana Hidrometeorologi
    In Rehat
    Jumat, 26 Desember 2025
  • Waspada hujan lebat libur Nataru 2026. Foto BMKG.Siklon Tropis Saat Libur Nataru, Waspada Potensi Hujan Lebat
    In News
    Jumat, 26 Desember 2025
  • Proses drop bantuan dengan helikopter untuk masyarakat di Karangbaru, Aceh Tamiang, 29 November 2025. Foto Dok. BNPB.UGM dan IPB Siapkan Langkah Penanggulangan Dampak Bencana Sumatra
    In News
    Kamis, 25 Desember 2025
  • Dua dari empat orangutan korban perdagangan ilegal yang dipulangkan dari Thailand, 23 Desember 2025. Foto Geopix.Empat Orangutan Dipulangkan ke Indonesia di Tengah Perusakan Hutan Sumatra
    In News
    Kamis, 25 Desember 2025
  • Konferensi Pers Climate Outlook 2026 di BMKG, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Hasil Permodelan Kecerdasan Buatan, Iklim 2026 Bersifat Normal
    In News
    Rabu, 24 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media