Wanaloka.com – Data Bank Dunia menyebut Indonesia masuk dalam 35 negara dengan tingkat risiko ancaman bencana paling tinggi di dunia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbuhkan sejak tiga tahun terakhir terjadi banyak bencana alam seperti gempa, banjir, dan tanah longsor di Indonesia. Kesiapsiagaan bencana alam adalah hal mutlak dilakukan melalui kolaborasi pemerintah, akademisi, dan elemen masyarakat.
“Kami mengembangkan desain dan prototipe tenda darurat untuk kesiapsiagaan bencana alam,” kata Dr. Andry Widyowijatnoko yang memimpin Kelompok Keahlian Teknologi Bangunan, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Desain dan protipe tenda darurat itu hasil kolaborasi dengan Rumah Amal Salman. Hasil temuan kelompok yang dipimpin Andry juga dibantu mahasiswa Abdul Azis dan M. Isa Tsaqif yang dipublikasikan awal 2022 lalu.
Baca Juga: Ini Gedung 19 Lantai Rancangan FTUI yang Tahan Gempa 5,5 SR
Proses pengembangan desain dan pembuatan prototipe adalah perpaduan rekayasa teknik dan keilmuan praktis para tukang besi. Hasilnya adalah dua prototipe sistem tenda knock-down atau bongkar pasang yang mudah dan murah untuk diproduksi secara massal, serta mudah digunakan. Kunci utama kesuksesan konstruksi adalah sistem modular variasi elemen minimal.
“Pengembangan tenda darurat harus tetap dilakukan untuk menemukan solusi-solusi inovatif untuk peningkatan ketahanan kehidupan masyarakat Indonesia terhadap bencana,” kata Andry.
Andri menjelaskan, dua tenda yang dibuat dalam program adalah truss tunnel dan lattice tunnel. Tenda truss tunnel merupakan alternatif desain tenda darurat pertama yang diproduksi tim ITB dengan memanfaatkan sistem konstruksi knock-down. Tenda kedua yang dikembangkan adalah tenda lattice tunnel sebagai alternatif desain yang diproduksi dengan menggunakan struktur lattice pada rangkaiannya.
Baca Juga: UII Nilai Pelantikan Hakim MK Inkonstitusional, Mensesneg: Sudah Keputusan DPR
Tenda truss tunnel menggunakan sistem konstruksi knock-down. Struktur tunnel dibentuk batang-batang yang membentuk lengkungan tunnel dan membentuk panjang tunnel dengan jenis elemen batang dan sambungan yang minimal. Bentuk kelengkungan tunnel adalah segitiga atau truss merupakan geometri paling stabil.
Discussion about this post