Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ferian Anggara, Sektor Tambang Pun Bisa Berkontribusi Positif Bagi Lingkungan

UGM memegang lisensi produk Gamahumat, PT Bukit Asam memasarkan versi industrinya dengan nama BA Grow.

Sabtu, 1 November 2025
A A
Guru Besar Bidang Ilmu Geologi Batu Bara UGM, Prof. Ferian Anggara. Foto Dok. UGM.

Guru Besar Bidang Ilmu Geologi Batu Bara UGM, Prof. Ferian Anggara. Foto Dok. UGM.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Gamahumat, inovasi pembenah tanah dapat dikembangkan dengan memanfaatkan bahan baku utama dari batu bara berkalori rendah. Lewat inovasi ini, sisa kegiatan pertambangan diklaim dapat diolah menjadi produk ramah lingkungan yang bermanfaat bagi pertanian dan reklamasi lahan.

“Kami ingin menunjukkan sektor tambang pun bisa memberi kontribusi positif bagi keberlanjutan lingkungan,” ujar Guru Besar bidang Ilmu Geologi Batubara, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Prof. Ferian Anggara, Senin, 20 Oktober 2025.

Riset Gamahumat bermula pada 2022 di bawah koordinasi Ferian bersama tim di Fakultas Teknik UGM. Penelitian dilakukan untuk mencari solusi pengelolaan batu bara kalori rendah yang berlimpah di Indonesia yang selama ini kurang termanfaatkan. Dukungan pendanaan diberikan secara berkelanjutan oleh PT Bukit Asam (PTBA), yang sejak awal melihat potensi besar produk ini.

Baca juga: Peringatan Dini Tsunami Dipercepat Maksimal 3 Menit Setelah Gempa

“Sejak 2018, PT Bukit Asam menjadi mitra utama riset kami untuk berbagai topik dan terus mendukung karena hasilnya terbukti aplikatif,” aku dia.

Proses penelitian mencakup tahap ekstraksi batu bara hingga menghasilkan senyawa humat, yaitu senyawa aktif yang berperan memperbaiki struktur dan kesuburan tanah. Penelitian terkait dengan ekstraksi senyawa humat dan peningkatan nilai tambah batu bara juga mendapat dukungan dari Pusat Sumberdaya Mineral Batubara dan Panasbumi (PSDMBP), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Produk hasil riset ini diberi nama “Gamahumat” dan menarik minat PT Bukit Asam untuk mengembangkan secara komersial dengan merek dagang BA Grow. Melalui kerja sama ini, hasil inovasi kampus dapat langsung diterapkan di lapangan dan mendukung reklamasi lahan tambang.

Baca juga: Percepatan Sistem Peringatan Dini Global, Melindungi Korban dari Perubahan Iklim

“Kami memegang lisensi produk Gamahumat, sementara PT Bukit Asam memasarkan versi industrinya dengan nama BA Grow,” ungkap dia.

Uji coba Gamahumat dilakukan di berbagai lokasi dengan karakter tanah yang beragam, seperti di lahan marginal berupa lahan karst di Gunungkidul dan lahan pasiran di Turgo, Sleman. Penggunaan produk ini terbukti dapat berfungsi sebagai pH adjuster sekaligus meningkatkan produktivitas tanaman.

“Pada tanaman padi yang ditanam di lahan pasiran dengan pH asam, penggunaan pupuk dapat dikurangi hingga 50 persen dan hasil gabah tetap mencapai 6 ton per hektar,” jelas dia.

Baca juga: Keracunan Berulang, Dosen UGM Lintas Disiplin Desak Evaluasi Tata Kelola MBG

Senyawa ini berfungsi sebagai soil stabilizer yang memperbaiki struktur tanah agar lebih gembur dan menjaga unsur hara tetap tersedia bagi tanaman. Gamahumat juga membantu menetralkan tanah masam sehingga efisiensi pemupukan meningkat secara alami.

“Gamahumat membantu menyeimbangkan pH dan menjaga unsur hara agar lebih mudah diserap akar tanaman,” imbuh dia.

Keunggulan lain produk ini adalah mudah diterapkan tanpa menambah biaya tenaga kerja. Sebagai pembenah tanah, Gamahumat diaplikasikan sejak tahap awal pengolahan lahan, kemudian kembali digunakan pada hari ke-14 dan ke-30 bersamaan dengan kegiatan pemupukan rutin tanaman padi.

Baca juga: Mikroplastik Masuk Tubuh Lewat Makanan, Minuman dan Udara

Pola ini membuat petani tidak perlu menambah tahapan kerja maupun biaya tambahan.

“Kami memastikan Gamahumat bisa digunakan dalam alur kerja petani tanpa menambah tenaga atau biaya tambahan,” terang Ferian.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: batu bara berkalori rendahFakultas Teknik UGMGamahumatProf. Ferian Anggarareklamasi lahanwaste to resource

Editor

Next Post
Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq bersama warga Cikande, Kabupaten Serang. Foto Dok. KLH/BPLH.

Dekontaminasi Cesium-137, Warga Cikande Bertahap Direlokasi Sementara

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media