Baca Juga: RUU Perubahan Iklim Sempat Masuk Prolegnas Prioritas 2023
Dampak banjir merendam 729 unit rumah warga, 327,7 hektar lahan pertanian dan perkebunan terendam.
“Banjir juga berdampak pada beberapa prasarana umum seperti dua unit fasilitas ibadah terendam, satu unit jembatan terdampak, dan satu sekolah dasar di Desa Laronganga terendam,” sebut Muhari.
Pemerintah Kabupaten Konawe Utara menetapkan status tanggap darurat tehitung mulai 9-23 Mei 2024. Posko tanggap darurat didirikan di Kantor BPBD Konawe Utara, Kelurahan Wanggudu, Kecamatan Asera.
Menurut Muhari, upaya penanggulangan bencana terus dilaksanakan oleh BPBD bersama dengan Forkompimda setempat. Enam tenda pengungsian telah disiagakab di lokasi Desa Tambakua satu unit, Desa Sambandete dua unit, Desa Alawanggudu satu unit, Desa Puuwanggudu satu unit dan Desa Labungga satu unit.
Baca Juga: Banjir dan Longsor Luwu, Operasi Udara Evakuasi Warga Sakit dan Pasok Logistik
BPBD Kabupaten Konawe Utara juga menyiagakan 10 unit perahu untuk evakuasi dan pendistribusian logistik.
Selain itu, BPBD Konawe Utara bersiaga dan melakukan pantauan berkala mengingat adanya peringatan dini BMKG terkait cuaca di wilayah Sulawesi Tenggara hingga tangall 15 Mei 2024 masih berpotensi hujan ringan sampai lebat di kabupaten Konawe Utara.
Dalam penanganan banjir Konawe Utara, sebut Muhari, tim gabungan menghadapi yakni akses jalan Desa Sambandete yang sulit dilalui serta stok logistik yang menipis setelah disalurkan ke delapan desa terdampak. [WLC01]
Discussion about this post