Tiba di lokasi, Tim RKW Kulon Progo didampingi mahasiswa praktik kerja lapangan (PKL) dari Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan identifikasi bangkai tersebut. Hasilnya, hiu paus totol itu berukuran panjang 8,7 meter, lingkar badan 4,40 meter, sirip dada 1,36 meter, sirip punggung 0,83 meter, sirip ekor 2 meter, lebar kepala 1,55 meter, lebar mulut 1,08 meter, dan perkiraan berat lebih dari 1 ton.
Proses identifikasi dilanjutkan dengan tindakan nekropsi oleh dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet. Hasilnya menunjukkan kondisi mata masih baik. Artinya, kematian hiu paus totol mati itu kurang dari 24 jam. Sedangkan penyebab kematian diduga karena hewan tersebut tidak mau makan berhari-hari sehingga lambungnya kosong. Dugaan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan organ yang menunjukkan ada kerusakan pada hati (hepar) yang menjadi penyebab hiu paus totol ogah makan.
Baca Juga: Waspada Gelombang Tinggi hingga 6 Meter di Pesisir Selatan Laut Jawa Hari Ini
Lantaran berukuran jumbo, proses evakuasi menggunakan alat berat milik proyek pembangunan Pantai Congot yang tidak jauh dari lokasi penemuan bangkai. Hewan tersebut dikubur dan dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP) kematiannya untuk kelengkapan administrasi petugas RKW Kulon Progo. [WLC02]
Sumber: menlhk.go.id
Discussion about this post