Wanaloka.com – Ada enam persoalan utama sumber daya air yang akan dibahas dalam World Water Forum (WWF) ke-10 pada 18-24 Mei 2024 di Bali. Enam bahasan tersebut meliputi, pertama, air untuk manusia dan alam. Kedua, keamanan dan kesejahteraan air. Ketiga, pengurangan dan pengelolaan risiko bencana. Keempat, kerjasama dan hidro-diplomasi. Kelima, air dan keuangan inovatif. Keenam, pengetahuan dan inovasi.
Keenam persoalan itu merupakan penjabaran dari persoalan prioritas yang ditekankan Presiden Joko Widodo, yakni kelestarian sumber daya air.
“Itu menjadi isu mendesak bagi dunia. Kebutuhan air global meningkat tajam, sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan industri,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada gelaran Kick-off Meeting di Jakarta Convention Center (JCC) pada 15-16 Februari 2023.
Baca Juga: Mitigasi Erupsi Gunung Kerangetang, 77 Warga Dievakuasi
Sementara ketersediaan air yang berkualitas dan berkelanjutan semakin sulit karena degradasi lingkungan dan perubahan iklim. Jokowi menekankan beberapa agenda penting yang harus diprioritaskan dalam WWF nanti. Meliputi upaya konservasi air, ketersediaan air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam seperti banjir dan kekeringan.
WWF merupakan forum lintas batas tingkat dunia yang berfokus membahas isu-isu air dan mencari solusi global sebagai jawaban atas isu-isu tersebut. WWF ke-10 akan mengusung tema “Water for Shared Prosperity“. Dengan melihat kondisi global saat ini yang menghadapi tantangan ketersediaan air bersih di banyak negara, Indonesia berkomitmen memperkuat kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai target SDG 6, yaitu terkait hak atas air bersih dan sanitasi.
“Pembahasan keenam isu itu secara terukur akan dilakukan melalui proses politik, proses tematik, dan proses regional yang perlu segera didiskusikan untuk mencari solusi, inovasi, dan rencana aksi implementasi segera ke depannya,” papar Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono sebagai salah satu pemangku kepentingan di pengelolaan Sumber Daya Air (SDA).
Baca Juga: Ini Pelayanan EMT Indonesia untuk Korban Gempa Turki
BMKG: Krisis Air Jadi Ancaman Serius
Isu-isu prioritas, menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati sejalan dengan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai musim kemarau di Indonesia. Bahwa musim kemarau tahun 2023 akan lebih kering dibanding periode tiga tahun terakhir (2020-2022).
Selain kekeringan, Dwikorita juga menyebut krisis air menjadi ancaman serius dan harus jadi perhatian seluruh negara. Kencangnya laju perubahan iklim menyebabkan siklus air terganggu sehingga terjadi krisis air.
Discussion about this post