Green event lain yang diselenggarakan Kemenparekraf adalah penanaman bibit pohon oleh para peserta Rakornas Parekraf 2023 sebagai langkah nyata dalam meng-offset jejak karbon di Udjo Ecoland, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan menanam 1.123 bibit pohon pada 12 Desember 2023. Sementara selama dua hari rakornas, terhitung telah dihasilkan 155 kilo ton jejak karbon dioksida.
Baca Juga: Aktivitas Kawah Bromo Meningkat, Radius Aman Lebih dari 1 Km
Pemaparan dilanjutkan Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhati, dengan topik “Strategi Parekraf, Values & Knowledge based ITMP & Paradigma Baru Parekraf”. Ia menjelaskan, progres penyusunan Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIPDN)/Integrated Tourism Master Plan (ITMP) di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP).
Bahwa ITMP Danau Toba, ITMP Bangka Belitung, ITMP Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, ITMP Manado-Likupang, dan ITMP Raja Ampat, dalam proses penetapan Perpres di Kemensetneg. ITMP Bromo Tengger-Semeru, ITMP Morotai dan ITMP Labuan Bajo telah dibahas pada rapat tingkat menteri, ITMP Wakatobi dengan progres dokumen ITMP telah selesai dan penyusunan draf perpres di Bappenas. Sementara ITMP Lombok-Gili Tramena adalah satu-satunya yang telah disahkan melalui Perpres Nomor 84 Tahun 2021.
“Kami juga sedang mengawal regulasi bidang pariwisata dan ekonomi kreatif tahun 2023,” kata Dessy.
Baca Juga: Strategi KKP Optimalisasi Pengawasan Terintegrasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan 2024
Meliputi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2023 tentang Sertifikasi Kompetensi Kerja di Bidang Kepariwisataan yang diundangkan pada 5 Mei 2023 dan Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Induk Ekonomi Kreatif Tahun 2023-2042 yang kini dalam proses penetapan di Kemensetneg.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohamad Paham memaparkan program pengembangan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif dalam mendukung green job. Bahwa Kemenparekraf/Baparekraf sedang menyusun dokumen Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dengan memuat unsur-unsur sustainable tourism, CHSE/K3, inclusivity ramah anak, ramah orang tua, gender equality, dan digitalisasi.
“Kami juga menyelenggarakan pelatihan kapasitas masyarakat dan tenaga kerja berbasis pariwisata berkelanjutan, dan meningkatkan kapasitas SDM pariwisata berbasis kompetensi,” kata Martini.
Baca Juga: Tolak Proyek PLT Geothermal, Rakyat Padarincang: Ada Pelanggaran HAM Serius
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto menyampaikan, Kemenparekraf sedang mengembangkan green infrastruktur ekonomi kreatif, yang merupakan inisiasi dalam mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan lebih berkelanjutan.
“Jadi prinsip dasar green infrastructure ekonomi kreatif adalah mendorong penerapan sistem pembangunan yang ramah lingkungan dan rendah emisi (net zero emission),” kata Hariyanto.
Seperti memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami untuk meminimalisir penggunaan air conditioner dan artificial lighting. Juga penggunaan material lokal untuk bangunan bertujuan meminimalisir jejak karbon yang dihasilkan pada saat proses konstruksi. [WLC02]
Sumber: Kemenparekraf
Discussion about this post