Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Jaga Stok Pangan, Jokowi Instruksikan Sedot Air Tanah dan Sungai Lewat Pompanisasi

Rabu, 19 Juni 2024
A A
Presiden Jokowi meninjau proyek pompanisasi di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondang Rejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, 19 Juni 2024. Foto BPMI Setpres.

Presiden Jokowi meninjau proyek pompanisasi di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondang Rejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, 19 Juni 2024. Foto BPMI Setpres.

Share on FacebookShare on Twitter

Proyek pompanisasi ini melibatkan pengambilan air dari sungai dan air tanah untuk mendukung irigasi di musim kering. Ia juga menyatakan bahwa hujan buatan akan dimaksimalkan pada akhir musim hujan untuk mendukung upaya ini.

Sebelumnya, dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi di Istana Jakarta pada 14 Juni 2024, Jokowi meminta dilakukan pengecekan seluruh sungai di Indonesia untuk pemasangan pompa guna. Instruksi itu untuk memenuhi kebutuhan air bagi lahan-lahan sawah tadah hujan yang kering akibat gelombang panas ekstrem.

“Pompa air dari sungai, naikkan ke atas untuk mengairi sawah, baik itu sungai besar, sedang maupun kecil. Jangan biarkan air masuk ke laut, karena itu segera pompa,” kata Jokowi.

Baca Juga: Perjuangan Masyarakat Adat Awyu dan Moi Selamatkan Hutan Papua, DPR Sebut Miskomunikasi?

Kementerian Pertanian berkolaborasi dengan TNI mendistribusikan pompa ke sejumlah daerah sentra. Sedikitnya lebih dari 1600 pompa sudah tersebar ke seluruh Indonesia.

Namun Jokowi meminta agar jajaran terkait membangun saluran-saluran irigasi, baik primer maupun sekunder. Dengan cara itu, seluruh waduk dan bendungan yang dibangun dapat mengalirkan pasokan airnya.

“Harus ada saluran primer, irigasi sekunder dan tersier sehingga air bisa sampai ke sawah dan meningkatkan produksi. Jadi yang sebelumnya hanya satu kali panen bisa menjadi tiga kali. Jadi inflasi bisa terjaga,” papar Jokowi.

Baca Juga: Ini Poin-poin Revisi UU KSDAHE yang Disetujui Masuk Sidang Paripurna DPR

Pompanisasi Solusi Cepat

Sementara Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklaim pompanisasi merupakan langkah konkret yang cepat dalam memitigasi dampak kekeringan.

“Kenapa kami pasang pompa air? Karena ini adalah solusi cepat. Hari ini dipompa, hari ini bisa tanam karena kalau cetak sawah butuh waktu,” ujar Amran.

Ia melanjutkan, upaya ini diharapkan tidak hanya akan mengatasi kekurangan pasokan air pada musim kering. Melainkan juga meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman, sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan para petani.

Baca Juga: Banjir di Pohuwato Dua Ribu Lebih Warga Terdampak

Pemerintah menargetkan pompanisasi dapat menjangkau 1 juta hektare lahan pertanian. Serta berencana untuk mencetak sawah baru seluas 1 juta hektare per tahun sebagai strategi jangka panjang. Upaya tersebut diklaim merupakan bagian dari usaha besar untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu lumbung pangan dunia masa depan.

Pendistribusian mesin pompa secara nasional telah berjalan hingga 70 – 80 persen. Pompa ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menekan impor beras dan mewujudkan ketahanan pangan secara nasional.

“Tahap pertama 25.000. Target pompanisasi ini bisa mengcover hingga 1 juta hektar. Kalau bisa dicover, kami pasti bisa meningkatkan produksi dan menekan impor,” jelas Amran. [WLC02]

Sumber: BPMI Setpres, Kementerian Pertanian

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: pompa airpompanisasiproduktivitas pertaniansawah tadah hujan

Editor

Next Post
Tanaman kratom. Foto disnakertrans. kapuashulukab.go.id.

Sempat Dilarang, Pemerintah Mulai Lirik Budidaya Tanaman Kratom

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media