Wanaloka.com – Sejak Februari lalu, Hari Greges Nasional ramai menjadi bahasan netizen di media sosial. Badan berasa greges alias panas dingin atau demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan badan cekot-cekot alias linu-linu. Dan kondisi tersebut masih berlangsung sampai hari ini.
“Masih Hari Greges Nasional. Bapak sembuh, lalu ibu. Ibu sembuh, lalu alfin hari ini. Alfin sembuh, lalu tak ada lagi. Karena bertiga doang di rumah,” cuit pemilik akun Twitter @mafintash, 3 Maret 2020. Sementara sejumlah akun ramai-ramai mengucapkan Selamat Hari Greges Nasional pada bulan lalu.
Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dokter Mahatma Sotya Bawono menjelaskan, greges merupakan gejala yang biasanya muncul saat seseorang terserang flu. Namun dalam situasi pandemi Omicron saat ini sulit membedakan apakah seseorang terkena flu saja atau terinfeksi Omicron. Mengingat satu sisi penularan Omicron masih merebak, sisi lain cuaca ekstrim berlangsung di banyak daerah.
Baca Juga: Puncak Kasus Omicron di Indonesia Diprediksi Februari-Maret, Begini Hitungannya
“Sulit dibedakan karena infeksi Omicron memiliki gejala seperti flu biasa,” kata Mahatma yang dilansir dari laman ugm.ac.id, Kamis, 3 Maret 2022.
Gejala flu biasa meliputi demam, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan. Kondisi serupa juga menajdi gejala khas pada Omicron, yakni demam, batul, pilek, dan nyeri tenggorokan.
Discussion about this post