Hingga saat ini BMKG terus melakukan pemantauan aktivitas Gunung Marapi, baik pengamatan melalui citra satelit cuaca. Maupun berkoordinasi dengan PVMBG, Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, dan VAAC Darwin.
Berdasarkan citra satelit cuaca terkini, aktivitas letusan Gunung Marapi teramati sebaran abu vulkanik bergerak ke arah Barat Daya. Sedangkan berdasar berita SIGMET,ketinggian ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai 4.000 Mdpl. Bandara yang berpotensi terdampak abu vulkanik ialah Bandara Minangkabau.
Baca Juga: Doni Monardo, Pencetus Jargon “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita” Itu Berpulang
Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang, Desindra menegaskan telah dilakukan pengamatan sebaran abu vulkanik di Bandara Minangkabau dengan menggunakan paper test pada tanggal 4 Desember 2023 jam 08.00-09.00 WIB dan tanggal 5 Desember 2023 jam 08.00-09.00 WIB. Hasilnya Negatif, artinya tidak terdeteksi abu vulkanik di Bandara Minangkabau Padang.
“Selanjutnya BMKG mengimbau kepada setiap pelaku jasa penerbangan dapat melakukan update informasi mengenai perkembangan situasi dari kejadian letusan gunung Marapi, baik yang dikeluarkan BMKG maupun pihak-pihak yang terkait,” kata Desindra.
Diimbau Tak Keluar Rumah
Sementara hujan abu vulkanik Gunung Marapi masih terjadi pada beberapa wilayah di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, pada 5 Desember 2023. Beberapa kecamatan terdampak abu vulkanis adalah Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Ampek Angkek, dan Kecamatan Malalak.
Baca Juga: Erupsi Gunung Marapi, 11 Pendaki Ditemukan Tewas
“Sampai hari ini masih ada hujan abu. Tapi hujan kerikilnya sudah tidak ada,” jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Wasito, Selasa, 5 Desember 2023.
Meski terdampak hujan abu vulkanik, warga di empat kecamatan paling terdampak tersebut belum ada yang mengungsi. Pemkab Agam mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Apabila akan melakukan aktivitas, warga diimbau untuk terus menggunakan masker agar tidak berdampak pada kondisi kesehatan.
Pemkab Agam didukung Pemerintah Sumatra Barat juga telah mengaktifkan dan menyiagakan pusat kesehatan apabila ada warga yang kesehatannya terdampak akibat aktivitas vulkanik Gunung Marapi. Pusat kesehatan tersebut disiagakan di puskesmas-puskesmas sekitar dan satu pusat kesehatan yang berdekatan dengan pos komando (posko) penanganan darurat Erupsi Gunung Marapi. Posko ini berada di Kantor Walinagari Batupalano, Kecamatan Sungai Pua.
Selain itu, mengingat level aktivitas vulkanik Gunung Api Marapi yang masih berada pada level II atau Waspada, warga juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak kawah. [WLC02]
Discussion about this post