“Inilah contoh sempurna tentang bagaimana visi geopark hidup yakni menghubungkan ilmu pengetahuan, warisan budaya, dan kemanusiaan,” imbuh dia.
Dengan nilai strategis tersebut, destinasi Danau Toba juga sebelumnya menyandang status Destinasi Super Prioritas (DPP). Dan kini masuk dalam prioritas percepatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dengan target mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan Sumatra hingga 7,2 persen pada tahun 2029.
Mewujudkan visi besar ini, menurut dia, tidak cukup dengan kekaguman semata. Melainkan harus dikelola dengan kesadaran dan arah yang jelas. UNESCO telah memberikan panduan melalui tiga pilar utama geopark global yang mencakup perlindungan, edukasi, dan pengembangan berkelanjutan.
Baca juga: Puncak Banjir dan Longsor Lagi, Menteri Hanif Cabut Izin Lingkungan dan Rehabilitasi Kawasan
Perlindungan terhadap kawasan ini berarti menjaga warisan geologi, keanekaragaman hayati, serta tradisi budaya yang membentuk identitas masyarakat Batak. Edukasi adalah fondasi untuk menumbuhkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya konservasi alam dan budaya setempat.
“Pengembangan berkelanjutan terjadi ketika rasa bangga dan kesadaran tumbuh. Melalui geowisata, kita dapat mendorong inovasi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan membuka peluang ekonomi baru, tanpa mengorbankan nilai alam maupun budaya,” ujar Widiyanti.
Gubernur Sumatra Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution menambahkan, potensi wisata yang ada di kawasan Danau Toba perlu dimanfaatkan dan dikembangkan dengan kolaborasi bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pihak-pihak terkait lainnya. Potensi keindahan alam dan budaya yang ada di kawasan Danau Toba bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Baca juga: BUMN Pertambangan Diminta Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu
Bahwa yang Tuhan berikan kepada masyarakat di kawasan Danau Toba, bukan hanya menjadi pemandangan indah yang bisa dinikmati mata. Namun bisa digunakan untuk menulis dan berpikir, menceritakan kembali tentang kebudayaan yang ada di dalamnya yang terus diwariskan dari leluhur.
“Juga tentang alam ini yang selama ini memberikan manfaat yang luar biasa. Kemudian mengajak kami berpikir untuk mengoptimalkan potensi alam yang sudah dibentangkan agar bisa mendatangkan manfaat ekonomi hingga mampu menyejahterakan masyarakat yang ada di sekitarnya,” papar Bobby.
Acara ini dihadiri para kepala daerah di sekitar kawasan Danau Toba. Selain menghadiri 1st Toba Caldera International Conference on Indonesia Geotourism di Hotel Khas Parapat, Widiyanti juga mengunjungi sejumlah lokasi di sekitar kawasan Danau Toba di antaranya Pusat Informasi Geopark (PIG) Kaldera Toba Parapat; The Kaldera Toba di Kabupaten Toba; Geosite Huta Ginjang di Kabupaten Tapanuli Utara, serta Desa Wisata Pearung di Kabupaten Humbang Hasundutan. [WLC02]
Sumber: Kementerian Pariwisata
Discussion about this post