Wanaloka.com – Bencana tanah longsor terjadi di wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada 8 Januari 2024 pagi setelah hujan deras mengguyur pada tanah yang labil. Lokasi terdampak longsor meliputi Dusun Batur dan Dusun Sipedang.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, korban terdampak di wilayah Dusun Batur berjumlah 11 keluarga (34 jiwa), 2 unit rumah rusak berat dan 1 unit rumah rusak sedang. Longsor di wilayah tersebut juga mengancam 10 unit rumah lainnya.
Kemudian di Dusun Sipedang berdampak pada 7 keluarga (28 jiwa) dan 7 unit rumah warga rusak cukup berat. Warga terdampak memilih mengungsi ke rumah kerabat untuk sementara waktu.
Baca Juga: BRIN dan Kementerian ESDM Inventarisasi Wilayah untuk Pertambangan Mineral
BPBD Banjarnegara dan tim gabungan melakukan pembersihan material longsor dan pembongkaran rumah yang alami rusak berat. Juga memberikan layanan kesehatan dan distribusi logistik permakanan.
Untuk mendukung giat tanggap darurat Pemkab Banjarnegara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memberikan dukungan operasional darurat dan dukungan logistik dasar. Meliputi tenda keluarga, makanan siap saji, sembako, terpal, hygiene kit, selimut, matras, velbed, genset dan alat sedot air.
Dua Tewas Akibat Longsor di Subang
Berdasarkan laporan terkini yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada 8 Januari 2024 pukul 17.00 WIB, dua orang warga ditemukan dalamkondisi tewas akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Cipondok, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat yang terjadi tanggal 7 Januari 2024.
Baca Juga: Sesar Aktif Baru Penyebab Gempa Sumedang Diberi Nama Sesar Sumedang
Sementara sebanyak 11 orang mengalami luka-luka dan sudah kembali ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan di puskesmas setempat. Serta 80 jiwa terpaksa mengungsi di Gedung Majelis Taklim Bantar Panjang. Para pengungsi terdiri dari 52 orang dewasa, 21 anak-anak, 5 balita, 1 ibu hamil, dan 1 lansia.
Hasilkaji cepat sementara, bencana tanah longsor itu menimbulkan kerugian materil meliputi 5 warung milik warga terdampak, 40 rumah terancam pergerakan tanah, 3 jalur kolam ikan dan 2 hektare sawah tertimbun material longsor.
Tim gabungan dari BPBD Subang, TNI, Polri, PMI, Dinas Sosial Subang serta unsur lainnya telah mendirikan posko darurat sebagai pos komando, mengatur strategi, dan koordinasi dalam upaya penanganan darurat.
Baca Juga: Tanpa Dokumen, Pengiriman 787 Burung Liar ke Jakarta Digagalkan
Discussion about this post