Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Melongok Potensi Perikanan dan Kelautan Indonesia Lewat Ocean Big Data

KKP mengajak kampus-kampus bekerja sama melakukan riset tentang pengadaan data kekayaan laut Indonesia.

Rabu, 6 Maret 2024
A A
ikan hasil tangkapan nelayan di laut Indonesia. Foto Dok. KKP.

ikan hasil tangkapan nelayan di laut Indonesia. Foto Dok. KKP.

Share on FacebookShare on Twitter

“Pembangunan ruang konservasi tidak hanya sekadar konservasi. Selain harus dimonitor, masyarakat sekitar juga harus paham bahwa ini adalah ruang konservasi yang menjadi masa depan umat manusia, maka tidak boleh diganggu dan tidak boleh mencoba untuk merusak atau memanfaatkannya,” kata Trenggono dalam Kuliah Perdana 2024 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran dengan tema “Ekonomi Biru dalam Perspektif Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Emas Tahun 2045” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa, 5 Maret 2024.

Selanjutnya adalah penangkapan terukur berbasis kuota yang berguna menjaga ketersediaan ikan di dalam laut. Penerapan kebijakan ini dengan membatasi waktu serta jumlah ikan yang ditangkap sesuai dengan kebutuhan setiap nelayan. Tidak hanya ikan, kebijakan ini juga ikut menjaga ekosistem di dalam laut karena mencegah penggunaan alat-alat yang dapat merusaknya.

Kebijakan lainnya adalah memperkuat budi daya perikanan yang memiliki nilai pasar yang tinggi, seperti udang, lobster, kepiting, tilapia, dan rumput laut. Trenggono menyampaikan dengan mengembangkan lima komoditi perikanan tersebut dapat memberikan berkontribusi yang besar bagi perekonomian negara.

“Ini PR untuk perguruan tinggi, bagaimana kita mengembangkan budi daya karena masa depan kebutuhan akan protein terus eksponensial. Budi daya harus bisa menjadi champion Indonesia di seluruh komoditi,” jelas Trenggono.

Selanjutnya juga perlu mengembangkan potensi pariwisata bahari yang ada di Indonesia dengan tetap memperhatikan keseimbangan dan keberlanjutan ekologi laut. Dia mengatakan bahwa perlindungan terhadap pulau-pulau kecil dan pesisir pantai menjadi sangat penting untuk mencegah kerusakan lingkungan. Tidak kalah penting adalah pembersihan sampah di lautan Indonesia juga perlu dilakukan.

Saat ini KKP sudah memiliki program “Bulan Cinta Laut” sebagai upaya dalam menjaga keseimbangan ekosistem di dalam laut. Dalam program yang digelar selama satu bulan ini masyarakat nelayan tidak boleh menangkap ikan, tetapi membersihkan sampah plastik yang ada di dalam lautan.

“Program Cinta Laut secara langsung melakukan edukasi kepada masyarakat,” kata dia.

Kerjasama Penyediaan Data

Rektor UGM, Prof. Ova Emilia mengatakan Indonesia memiliki potensi ekonomi dari daerah pesisir dan sektor kelautan untuk menunjang kesejahteraan nelayan dan berkontribusi untuk menurunkan dampak pada perubahan iklim.

“Laut kita banyak menyimpan karbon biru lebih besar dibanding karbon hijau. Namun tantangan kita terkait ketersediaan data akan sumber daya laut termasuk potensi karbon biru,” papar Ova.

Dia menegaskan UGM siap untuk berkolaborasi dengan KKP dalam rangka mendorong penyediaan data ekosistem karbon biru secara terintegrasi.

“Kami siap berkolaborasi dengan KKP, yang sejauh ini telah terjalin baik. Salah satu kegiatan kolaboratif yang berlangsung adalah pemetaan ekosistem karbon biru lamun di Indonesia, yang merupakan kerjasama lintas sektor. Saya juga percaya hasil penelitian yang dilakukan akan berkontribusi signifkan dalam mendukung pelaksanaan program-program berbasis ekonomi biru untuk keberlanjutan,” papar Ova.

Pada saat yang sama dilakukan penandatangan sejumlah perjanjian kerja sama antara unit kerja KKP dengan UGM. Kerja sama tersebut antara lain tentang pengelolaan dan penyusunan informasi geospasial tematik ekosistem kawasan konservasi, pesisir dan pulau-pulau kecil. Juga mengenai peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penelitian, dukungan pembentukan peraturan perundang-undangan dan advokasi hukum di bidang pengelolaan kelautan dan ruang laut.

Selain itu, perjanjian kerja sama lima pihak antara KKP, UGM, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Informasi Geospasial dan Universitas Hasanuddin. Kerja sama tersebut tentang kegiatan “National Seagrass Mapping Framework Development and Implementation Project In Indonesia”. [WLC02]

Sumber: KKP, UGM, Unpad

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: ekonomi birukawasan konservasi lautKKPnelayan Indonesiaocean big data

Editor

Next Post
Potensi cuaca ekstrem 7-14 Maret 2024 dari pantauan satelit Himawari. Foto Dok. BMKG.

Waspada Potensi Hujan Lebat dan Banjir Pesisir hingga 14 Maret 2024

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media