Sementara IPB University, melalui para dosen dan penelitinya, terus mendorong pemanfaatan ayam cemani secara luas. Selain pada aspek budaya, ayam ini juga memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Daging dan telurnya mulai dikembangkan menjadi komoditas konsumsi seperti menu makanan dan abon daging ayam cemani,” kata Savitri.
Baca juga: Rekomendasi Pakar Sosioagraria, Kebijakan PSN Pulau Rempang Harus Dievaluasi Total
Ciri ayam Cemani
Dsebut juga Ayam Kedu, karena salah satu ras ayam lokal ini, awalnya dikembangkan di Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag, Magelang, dan daerah Kedu, Desa Kedu, Kecamatan Temanggung. Selain untuk ritual, orang memelihara ayam cemani untuk dijadikan koleksi.
Sebelum membeli dan beternak ayam cemani, usahakan mengetahui ciri-ciri ayam cemani asli dan palsu agar tak tertipu.
Umumnya, paruh ayam cemani memiliki warna hitam dan relatif putih pada bagian pangkal ujung. Sebab ayam ini sering mematuk pakan sehingga rona bagian pangkal ujung pudar.
Baca juga: Mempercantik Sudut-sudut Kota Bandung dengan Mural Warna Warni
Kepalanya memiliki bentuk bundar memanjang saat memasuki umur 7 hingga 8 hari. Namun apabila sudah berumur 6 bulan sampai 1 tahun, bentuk kepalanya menjadi bulat, dan dilengkapi jengger, paruh. Warna kepala ayam ini juga dominan hitam pekat, seperti arang.
Mata ayam cemani memiliki bentuk bulat dengan diameter sekitar 2-3 mm berdasarkan umurnya. Warna mata dan area seputar mata juga hitam.
Bulu ayam cemani didominasi warna hitam. Namun untuk ayam cemani asli, tidak ada sedikitpun warna yang tidak selaras pada setiap bulu pada tubuh ayam tersebut.
Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Landa Pulau Jawa dan Sulawesi Menelan Korban Jiwa
Jengger pada permukaan ayam cemani juga hitam. Namun seiring pertumbuhannya, jengger di permukaan akan memudar menjadi kemerahan. Begitu pun dengan jengger bawah yang berada di dekat leher. Semula berwarna hitam dan perkembangannya berubah kemerahan.
Dubur ayam cemani yang asli umumnya mempunyai rona tidak hitam, sehingga sama seperti ayam lainnya. Ketiak dan kulitnya juga hitam. Sedangkan yang palsu, warnanya seperti ayam biasa lainnya.
Tenggorokan ayam cemani asli tetap berwarna hitam dengan panjang sama seperti ayam kampung. Bagian hitam ini juga ada di bagian dalam meskipun tidak secerah bagian luarnya. Kaki ayam cemani memiliki rona hitam tak pekat (relatif kusam). Sebab sisik pada kaki ayam acapkali kering sehingga berwarna agak sedikit putih.
Berdasarkan beberapa peternak, darah ayam cemani juga merah. Kemudian pengecap atau lidahnya berwarna abu-abu dan terkadang berwarna putih. Namun ada juga beberapa lidah ayam cemani yang berwarna hitam. [WLC02]
Sumber: IPB University, Universitas Medan Area
Discussion about this post