Ketiga, tinggi gelombang 2.5 – 4.0 m (Rough Sea) di Laut Banda bagian selatan, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar, Perairan Selatan Kepulauan Kai – Aru, Laut Arafuru.
Potensi Hujan Lebat 16-22 Januari 2024
Mencermati perkembangan dinamika atmosfer lain, selain sistem Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon 99S di atas, Guswanto menambahkan, juga diidentifikasi adanya fenomena lain yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.
“Yaitu Madden Jullian Oscillation (MJO). Itu mulai aktif di wilayah Indonesia dan disertai dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Wave,” kata Guswanto.
Baca Juga: Kapan Indonesia Melarang Anjing dan Kucing Dijual dan Dikonsumsi?
Selain itu, penguatan aliran Monsun Asia Musim Dingin yang cukup berkontribusi untuk memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan.
Potensi Hujan Lebat di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan terjadi di sebagian wilayah sebagai berikut:
Periode 16-18 Januari 2024
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka, Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua.
Baca Juga: Menhan Gaungkan Giant Sea Wall, Walhi: Percepat Kerusakan Ekologis Pulau Jawa
Periode 19-22 Januari 2024
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa, Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua.
Rekomendasi BMKG
Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG menghimbau untuk:
Baca Juga: Kisah Para Peneliti Gempa Sumedang
Pertama, menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak,
Kedua, menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya,
Ketiga, mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor terutama di daerah yang rentan,
Keempat, stakeholder terkait dapat terus mengintensifkan koordinasi dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi,
Informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca yang lebih detail untuk potensi hujan lebat hingga level kecamatan dapat diakses lebih lengkap di app @InfoBMKG. Masyarakat juga diminta selalu memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem melalui kanal resmi BMKG: Website https://www.bmkg.go.id; media sosial (Twitter, Instagram, Youtube) @infobmkg; Aplikasi iOS dan android “InfoBMKG”; serta menghubungi Kantor BMKG terdekat. [WLC02]
Discussion about this post