“Koordinasi yang baik sangat penting, terutama dalam pengelolaan drainase, pintu air, penanganan aliran sungai yang dangkal, dan memastikan kesiapan infrastruktur menghadapi potensi banjir,” papar dia.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta mempersiapkan langkah antisipasi.
Baca Juga: Putusan Sela MK, Perintah Tidak Menerbitkan Aturan Pelaksana UU KSDAHE
“Semoga intensitas fenomena ini tidak semakin menguat,” harap dia.
Bedasarkan data Kementerian BUMN diperkirakan penggunaan moda transportasi mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu. Antara lain meliputi PT Kereta Api (Persero) naik 10 persen; PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberagan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) naik 4 persen; PT Angkasa Pura naik 9 persen.
Puncak arus mudik juga diperkirakan jatuh pada H-6 atau 19 Desember 2024, sedangkan puncak arus balik pada H+4 atau 6 Januari 2025.
Baca Juga: Longsor Menimpa Satu Rumah di Purworejo, Tiga Orang Tewas
Dalam menghadapi momentum libur nataru, Masyarakat diharapkan selalu memperhatikan keselamatan dan meningkatkan kesiapsiagaan. Salah satunya melakukan pengecekan terlebih dahulu potensi ancaman risiko bencana di lokasi tujuan menggunakan InaRisk serta prakiraan cuaca melalui InfoBMKG.
Masyarakat juga diimbau untuk mengecek kondisi kendaraan sebelum bepergian untuk memastikan kondisi kendaraan dapat menempuh medan saat terjadi hujan. Dengan demikian, masyarakat dapat menyiapkan kebutuhan yang dirasa perlu guna menghidari potensi risiko bencana pada lokasi masing-masing. [WLC02]
Discussion about this post