Kesimpulan yang dihasilkan dari kegiatan yang disampaikan moderator, Supari yang juga selaku Koordinator Bidang Analisi Variabilitas Iklim BMKG, antara lain sebagai berikut:
Prakiraan Musim Hujan 2022/2023
- Awal musim hujan 2022 – 2023 diprakirakan terjadi di bulan September -November (sebanyak 55 persen dari jumlah ZOM)
- Dibandingkan normalnya, secara umum perbandingan awal musim hujan 2022-2023 diprakirakan MAJU dari Normal 1991-2020 (sebanyak 75 persen dari jumlah ZOM)
- Sifat musim hujan 2022-2023 diprakirakan sama dengan NORMAL 1991-2020 (sebanyak 80 persen dari jumlah ZOM)
- Puncak musim hujan 2022-2023 diprakirakan terjadi di bulan Desember 2022 dan Januari 2023 (sebanyak 52 persen dari jumlah ZOM)
Baca Juga: Dampak Hujan Lebat Hari Ini, Sulteng dan Sultra Masuk Kategori Siaga
Kondisi Dinamika Atmosfer – Laut:
- ENSO dan IOD: Indeks ENSO periode Juni – Agustus (JJA) 2022 sampai dengan Desember – Februari (DJF) 2023 di prediksi pada kondisi La Nina lemah hingga Netral. Indeks IOD periode Juli 2022 sampai dengan Maret 2023 di prediksipada kondisi IOD negatif hingga Netral
- Analogi: Secara analogi, memiliki kemiripan dengan periode JJA 2000 – DJF 2001.Secara analogi, memiliki kemiripan dengan periode Juli 2016-Maret 2017 dan Juli 2001-Maret 2002
- Monsun: Monsun Australia masih aktif hingga Oktober 2022. Sedangkan Monsun Asia diprediksi mulai memasuki wilayah Indonesia pada November 2022 dan mendominasi bagian utara Indonesia pada Desember 2022-Januari 2023
- Vertical Velocity menujukkan penguatan aktivitas konventif di atas wilayah Indonesia lebih kuat dari normalnya pada Juli 2022 s.d. Februari 2023 berpeluang berimplikasi pada Awal dan Sifat MH 2022
Baca Juga: Dalam Waktu 5 Hari Terakhir Ambon Diguncang Dua Kali Gempa Dangkal
Penjelasan beberapa istilah di atas
- ZOM atau zona musim adalah daerah dengan pola hujan rata-rata yang punya perbedaan jelas antara periode musim kemarau dan penghujan
- ENSO (El Nino-Osilasi Selatan) adalah variasi angin dan suhu permukaan laut I wilayah tropis belahan timur Samudra Pasifik yang ireguler dan berkala
- IOD (Indian Ocean Dipole) atau Dipol Samudra Hindia adalah fenomena osilasi suhu air permukaan laut yang tidak teratur sehingga wilayah barat Samudra Hindia lebih hangat ketimbang wilayah timurnya
- JJA adalah Juni, Juli, Agustus
- DJF adalah Desember, Januari, Februari
- La Nina adalah fase dingin dari El Nino – osilasi selatan (La Nina kebalikan dari El Nino)
- Monsun adalah angin yang berubah arah setiap setengah tahun
- Vertical Velocity adalah kecepatan di mana udara naik turun. [WLC02]
Sumber: bmkg.go.id
Page 2 of 2
Discussion about this post