Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pramaditya Wicaksono: Penginderaan Padang Lamun untuk Pemetaan Karbon

Tak banyak yang mengenal padang lamun. Pun tak banyak yang tahu padang lamun punya peran untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Apakah padang lamun itu?

Senin, 2 Mei 2022
A A
Pramaditya Wicaksono. Foto researchgate.net.

Pramaditya Wicaksono. Foto researchgate.net.

Share on FacebookShare on Twitter

Butuh waktu panjang, personil dengan kompetensi khusus, dan dana yang besar untuk survei konvensional padang lamun di Indonesia. Apalagi data historis terkait distribusi spasial dan temporal padang lamun sangat minim.

“Kami terus mengembangkan metode pengolahan data pengindraan jauh untuk memetakan padang lamun,” imbuh Pramaditya.

Penginderaan Jarak Jauh Jadi Solusi

PRO-BRIN menjadi walidata padang lamun untuk memanfaatkan data penginderaan jauh (inderaja) dalam memvalidasi luas padang lamun Indonesia hingga tahun 2018. Hal ini selaras dengan rekomendasi aksi dari PBB (UNEP) terkait pengelolaan padang lamun yang menyebutkan, bahwa penginderaan jauh menjadi pendekatan utama dalam melengkapi global dataset distribusi spasial padang lamun yang masih belum lengkap. Selain itu, memetakan jasa ekosistem padang lamun yang saat ini masih sangat terbatas.

“Ekosistem karbon biru di Indonesia sangat luas. Apabila informasi tersebut dapat diperoleh dan Indonesia berhasil memasukkan kontribusi ekosistem karbon biru ke dalam NDCs, peran Indonesia dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim akan semakin signifikan,” papar Pramaditya.

Sejak 2013, Coastal Biodiversity Remote Sensing Research Group Fakultas Geografi UGM terus mengembangkan berbagai metode penginderaan jauh untuk memetakan berbagai macam parameter ekosistem karbon biru, termasuk padang lamun dan hutan mangrove. Beberapa di antaranya adalah metode pemetaan distribusi spasial dan temporal, spesies, persentase tutupan, leaf area index, cadangan karbon, dan serapan karbon padang lamun.

Baca Juga: Manusia Tinggal Punya Waktu 7 Tahun Lagi untuk Menjaga Bumi

Khusus padang lamun, melalui research group ini juga telah mengembangkan perpustakaan spektral (spectral library) berbagai spesies lamun di Indonesia. Saat ini juga tengah mengembangkan algoritma dan toolbox untuk pemetaan cadangan dan serapan karbon padang lamun secara otomatis. Dalam memetakan dan memantau dinamika padang lamun serta menganalisis dampak aktivitas manusia terhadap perubahan luas tutupan padang lamun dan runtuhnya ekosistem padang lamun dilakukan bersama dengan PRO BRIN dan Wageningen University.

Banyak pihak terlibat dalam pemetaan ini. Mulai dari dosen, peneliti, hingga mahasiswa. Institusi dalam negeri di antaranya Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (sekarang menjadi Pusat Riset Oseanografi BRIN), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Informasi Geospasial, Universitas Hasanuddin, dan Lapan (sekarang menjadi Pusat Riset Antariksa BRIN). Lembaga luar negeri di antaranya The University of Queensland, Wageningen University and Research, dan TH Koeln (Cologne University of Applied Sciences). [WLC02]

Sumber: ugm.ac.id.

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BRINbue carbonCadangan karboncarbon sinkEmisi gas rumah kacaKawasan mangrovePadang lamunpenginderaan jauhterumbu karangUGM

Editor

Next Post
Ilustrasi baju baru. Foto JamesDeMers/pixabay.com.

Waspadai Peningkatan Limbah Pakaian Setiap Lebaran

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media