Selasa, 3 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Rina Mardiana, Informasi PSN Rempang Ecocity Tak Transparan

Ternyata fakta persoalan-persoalan akibat PSN Rempang Ecocity tidak banyak diangkat media arus utama.

Selasa, 25 Juni 2024
A A
Dewan Penasihat Pusat Studi Agraria IPB University Rina Mardiana. Foto SKPM IPB.

Dewan Penasihat Pusat Studi Agraria IPB University Rina Mardiana. Foto SKPM IPB.

Share on FacebookShare on Twitter

Baca Juga: Guncangan Gempa Laut Banda 6,0 Magnitudo Dirasakan Skala IV MMI

Rilis ini selanjutnya menjadi satu-satunya sumber informasi yang dikutip dan dirujuk oleh berbagai media arus utama. Padahal masyarakat Melayu Rempang yang mayoritas adalah nelayan, menghadapi ancaman penggusuran tanpa ada dialog yang memadai, internet sulit. Juga menghadapi kekhawatiran kehilangan tanah, mata pencaharian, serta identitas diri dan budaya.

“Justru persoalan-persoalan itu tidak banyak diangkat media arus utama,” ungkap dia.

Situasi tersebut menciptakan ketidakseimbangan informasi yang dapat memperburuk kepercayaan terhadap pemerintah dan negara dalam menjamin hak-hak warganya. Konflik agraria yang terjadi semakin masif, sistemik, dan struktural.

Baca Juga: Kepala BNPB Mendengar Kisah Komunitas Lingkungan Mengelola Tukad Bindu di Bali

Rina juga berujar bahwa sebagian warga yang telah menerima relokasi merasa kecewa karena tidak ada jaminan kehidupan yang layak di tempat baru. Akibatnya, warga memaksa bertahan di kampung asalnya di tengah ancaman penggusuran.

“Klaim banyak warga yang bersedia direlokasi ini juga perlu diperiksa kembali, apakah warga asli Rempang atau warga pulau-pulau kecil di sekitar Rempang atau warga yang dipaksa relokasi? Sebab, banyak fakta hasil investigasi yang menunjukkan manipulasi data dan administrasi terkait jumlah warga yang diklaim menurut BP Batam bersedia direlokasi,” papar Rina.

Proyek Rempang Ecocity menunjukkan karakteristik penyerobotan lahan (land grabbing). Menurut dia, terdapat pelanggaran hak asasi manusia, tidak ada ketersediaan informasi yang bebas dan cukup dari masyarakat terdampak. Di samping itu, proyek ini juga mengabaikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Saya memohon kepada pemerintah untuk mendengar suara Rempang. Diperlukan keterbukaan dan transparansi dan memastikan adanya restorasi untuk masyarakat terdampak,” kata Rina. [WLC02]

Sumber: IPB University

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: IPB Universityland grabbingPSNRempang Eco CityRina Mardiana

Editor

Next Post
Fotografer Regina Safri (tengah) bersama Andi Ari Setiadi dari Gueari Galeri (kiri) dan Ketua PFI Jogja Andre Fitri Atmoko dalam Pameran Fotografi bertajuk "HOPE",26 Juni 2024. Foto PFI Jogja.

Foto Jurnalis Regina Safri Tularkan Virus Peduli Alam di 16 Kota

Discussion about this post

TERKINI

  • Suasana koordinasi tim SAR gabungan untuk evakuasi korban longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, 2 Juni 2025. Foto BPBD Cirebon.Ada Empat Perizinan Usaha Tambang Galian C di Blok Gunung Kuda di Cirebon
    In Lingkungan
    Senin, 2 Juni 2025
  • Kebun Raya Sriwijaya di Sumatera Selatan. Foto Dok. KRS.Kebun Raya Sriwijaya Menuju Laboratorium Hidup Ekologi
    In News
    Minggu, 1 Juni 2025
  • Lokasi longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang terjadi pada 30 Mei 2025. Foto Dok. Kementerian ESDM.Longsor Tambang Gunung Kuda, Potensi Gerakan Tanah di Wilayah Cirebon Tinggi
    In Bencana
    Minggu, 1 Juni 2025
  • Ilustrasi daging kurban dibungkus daun jati. Foto kemenagsidoarjo.com.Solusi Penumpukan Sampah Plastik dan Limbah Hewan Kurban Saat Iduladha
    In News
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Suasana aktivitas di sekitar tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon usai longsor, 30 Mei 2025. Foto Dok. BPBD Cirebon.Jumlah Korban Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Jadi 14 Jiwa
    In Bencana
    Sabtu, 31 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media