“Ada juga produk kayu yang lebih kuat, yaitu LVL dan Hardwood yang diciptakan dari gabungan berbagai jenis kayu,” imbuh Mario.
Mario menambahkan, implementasi kayu sebagai bahan material konstruksi bangunan dapat memberikan sejumlah manfaat bagi sisi struktural, energi, ekologi, dan eksekutif. Pertama, material kayu memiliki perbandingan berat dan performa yang ringan. Material kayu pun memiliki desain yang simpel dan memiliki perilaku seismik yang baik.
Kedua, produk kayu pun lebih rendah ketimbang beton dan besi. Juga menghasilkan lebih sedikit limbah dan lebih terbarukan secara ketersediaan. Ketiga, kayu-kayu sisa pembangunan yang tidak terpakai juga bisa dimanfaatkan kembali menjadi berbagai produk.
Baca Juga: Sumber Gempa Dangkal Hari Ini Guncang Pulau Mentawai
Keempat, bangunan yang menggunakan material kayu akan membutuhkan waktu pembangunan lebih cepat. Studi kasus membuktikan, proses pembangunan properti bermaterial kayu di atas tanah seluas 5.000 meter persegi bisa selesai dalam tujuh minggu.
Kelima, material kayu juga lebih tahan gempa karena volumenya lebih ringan dan menghasilkan frekuensi yang lebih kecil. Penelitian ini pernah dilakukan di Jepang dengan membuat simulasi gempa 7,2 Skala Richter dan bangunan dengan material kayu tetap dapat berdiri kokoh. [WLC02]
Sumber: ITB
Discussion about this post