Senin, 29 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Rizaldi Boer: Perlu Manajemen Musim Tanam 2023 untuk Menghadapi El Nino

Meski iklim diprediksi akan didominasi pengaruh El Nino selama 2023, tetap perlu manajemen musim tanam untuk mencegah gagal panen.

Jumat, 10 Maret 2023
A A
Kepala CCROM-SEAP IPB University, Prof. Rizaldi Boer.Foto isenrem.ipb.ac.id.

Kepala CCROM-SEAP IPB University, Prof. Rizaldi Boer.Foto isenrem.ipb.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Ia memprediksikan ancaman banjir dan kekeringan pada musim tanam 2023 akan cukup tinggi, terutama di wilayah Jawa dan Sulawesi Selatan. Apabila tidak diantisipasi, potensi gagal panen akibat kekeringan dapat mencapai 60 ribu hektare. Sebab kekeringan dengan potensi penurunan produksi mencapai sekitar 500 ribu ton.

“Tapi La Nina menurunkan risiko kekeringan pada tanaman padi,” kata Pakar Klimatologi IPB University ini.

Sebab panen padi sudah banyak terjadi pada bulan Februari dan Maret 2023 sehingga proses tanam padi bisa langsung dilakukan kembali. Cara tersebut relatif dapat mengantisipasi ancaman kekeringan pada bulan Mei dan Juni. Selain itu masih ada surplus produksi dari Januari hingga Februari 2023 dibanding 2022 dan 2021 yang mencapai lebih dari tiga juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

Baca Juga: Tiga Penyebab Longsor Natuna, 100 KK Korban Longsor Pulau Serasan Direlokasi

Upaya lain yang perlu dilakukan adalah melakukan optimalisasi pemanfaatan kalender tanaman (Katam) dan penyesuaian pada tingkat tapak. Pemetaan perkembangan luas tanam dan panen secara spasial dan regular dapat membantu penyesuaian informasi Katam ke tingkat tapak.

Pemberdayaan petani dalam pemanfaatan informasi prakiraan cuaca dalam penyesuaian pola usaha tani juga perlu didorong. Bantuan saprotan juga terus dialirkan dengan memperhatikan kondisi prakiraan. [WLC02]

Sumber: IPB University

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: El NinoGabah Kering Gilinggagal panenIPB Universitykalender tanamanmusim kemaraumusim tanamProf. Rizaldi Boer

Editor

Next Post
Longsor Natuna, pembersihan material longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Foto BNPB.

Longsor Natuna 30 Jenazah Teridentifikasi, 24 Orang Masih Hilang

Discussion about this post

TERKINI

  • Dua dari empat orangutan korban perdagangan ilegal yang dipulangkan dari Thailand, 23 Desember 2025. Foto Geopix.Empat Orangutan Dipulangkan ke Indonesia di Tengah Perusakan Hutan Sumatra
    In News
    Kamis, 25 Desember 2025
  • Konferensi Pers Climate Outlook 2026 di BMKG, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Hasil Permodelan Kecerdasan Buatan, Iklim 2026 Bersifat Normal
    In News
    Rabu, 24 Desember 2025
  • Empat nelayan Pulau Pari yang menggugat Holcim demi keadilan iklim. Foto Walhi.Pengadilan Swiss Terima Gugatan Iklim Nelayan Indonesia Atas Holcim
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Siklon tropis Grant, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Akibat Siklon Tropis Grant
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Ketua DPR RI, Puan Maharani. Foto Karisma/Istimewa.Puan Maharani Ajak Perempuan Pastikan Bumi Jadi Rumah Aman Bagi Generasi Masa Depan
    In Sosok
    Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media