“Meskipun saat ini El Nino masih cukup kuat, BMKG memprediksi fenomena ini akan melemah dan berakhir pada awal 2024. Ini akan diikuti oleh musim hujan yang meningkat dengan curah hujan di atas normal, terutama pada Januari dan Februari,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Baca Juga: Ini Kata BMKG Penyebab Gempa Dangkal di Pulau Enggano Bengkulu 5,3 Magnitudo
Dwikorita mengingatkan, ketika musim hujan tiba, potensi banjir, longsor, dan banjir bandang meningkat. Stakeholder terkait harus mengantisipasi dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola situasi tersebut. BMKG juga telah bekerja sama dengan BNPB dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memantau dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mungkin terjadi bersamaan dengan musim hujan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak El Nino dan meminimalkan krisis pangan di masa depan.
Upaya antisipasi dan solusi penanggulangan krisis pangan akibat El Nino dan pembatasan ekspor produk pangan menjadi sorotan utama. Pemerintah Indonesia diharapkan untuk memantau perkembangan El Nino dengan seksama dan mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan ketahanan pangan serta mengurangi risiko krisis pangan yang dapat muncul di masa depan. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post