Setelah berkeliling di Pantai Kundang Wetan, jenis mangrove yang banyak ditemukan adalah Sonneratia alba. Bibit Sonneratia alba yang sehat dan berkualitas dipilih lalu disebar dan ditanam dalam polybag yang telah diisi tanah. Bibit-bibit ini nantinya akan diberi perlakuan pemupukan setelah tumbuh 3-4 daun.
Media tanam yang digunakan juga sedikit berbeda dari jenis Rhizophora sp. Jenis Sonneratia alba membutuhkan media berlumpur. Kondisi ini memungkinkan biji mangrove memecah kulit dan mempercepat berkecambah.
Baca Juga: Permukiman Warga Terdampak Abrasi Teluk Amurang Juni 2022 Selesai Dibangun Desember 2023
“Akar-akar nafas dari jenis ini bisa memerangkap sedimen atau pasir, sehingga tidak lagi terjadi abrasi,” jelas Fery yang juga peneliti senior di Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University.
Kegiatan pembibitan akan dilanjutkan saat buah Sonneratia sudah siap untuk tindak lanjut kegiatan. Bibit-bibit ini akan dipantau dan dirawat pertumbuhannya. Bahkan nanti akan diperbanyak seiring dengan musim berbuahnya Sonneratia ini. Saat pembibitan dilakukan hanya beberapa buah mangrove yang sudah matang dan layak dijadikan benih.
Fadel mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. Sebab kebun bibit mangrove-nya tidak hanya jenis Rhizophora sp, tetapi juga ada jenis lain. Ia berharap, jenis Sonneratia alba tumbuh baik dan banyak yang sadar untuk menggunakan jenis ini juga saat kegiatan penanaman mangrove.
Baca Juga: Spesies Gajah Indonesia di Ambang Kepunahan, Kenali Karakternya untuk Mitigasi
“Tidak lagi didominasi jenis Rhizophora sp,” imbuh dia di sela-sela menyiapkan media tanam.
Dengan dukungan dari masyarakat dan pendekatan inovatif dalam penanaman, ekosistem mangrove di Desa Tanjung akan pulih dan berkembang dengan baik. Serta memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan komunitas setempat.
Hutan Mangrove Blok Elang Laut
IPB University juga menggelar acara Visit Mangrove Planting Project yang berkolaborasi dengan US Embassy Science Fellow-NOAA, Don Mariano Marcos Memorial State University Filipina, Rotary Club, dan PT Bank Mandiri, Tbk pada 6 Agustus 2024. Wakil Rektor IPB University Bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni, Prof. Iskandar Z Siregar mengajak peserta untuk melihat proyek penanaman mangrove di Hutan Mangrove Blok Elang Laut.
Baca Juga: Teknologi Nuklir Jadi Solusi Polusi Udara
Dosen IPB University dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan), Prof. Cecep Kusuma mengatakan penanaman dilakukan dengan dua jenis spesies mangrove, yaitu Rizophora mucronata dan Sonneratia alba.
Penanaman dua jenis mangrove ini dilakukan karena Rizophora mucronata memiliki salinitas rendah dan substrat lumpur. Sementara Sonneratia alba tumbuh alami di daerah tersebut.
Para pihak yang hadir melihat langsung proses persiapan lahan untuk penanaman benih mangrove. Sistem guludan diterapkan di kawasan ini karena cocok digunakan di area dengan air yang dalam dan sedikit tenang.
“Namun, untuk kawasan perairan yang bergelombang dengan arus tinggi bisa menggunakan sistem line cluster,” ujar Peneliti IPB University di Departemen Silvikultur, Fahutan, Amandita Lintang. [WLC02]
Sumber: IPB Universitiy
Discussion about this post