Rabu, 18 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tahun Politik 2024, Walhi Serukan Konsolidasi Keadilan Sosial Ekologis

Jumat, 9 Juni 2023
A A
Walhi peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023. Foto Dok. Walhi.

Walhi peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023. Foto Dok. Walhi.

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam diskursus humanity, para narasumber yang hadir meliputi Suparlan dari Yayasan Sheep Indonesia, Raditya Jati dari BNPB dan M. Islah dari Walhi mengusung tema “Krisis Kemanusiaan dan Bencana Ekologis” yang menyoroti akumulasi krisis ekologis. Suparlan menyatakan bahwa krisis disebabkan ketidakadilan dan kegagalan sistem pengurusan alam yang telah mengakibatkan pranata kehidupan masyarakat hancur.

“Ditambah berbagai regulasi yang tidak berpihak saat ini sehingga menyebabkan bencana ekologis semakin meningkat,” kata Suparlan.

Baca Juga: XR Bunga Terung Desak Pemerintah Kaltim Serius Tangani Perubahan Iklim

Islah mengingatkan penghilangan ruang hidup dengan pembiaran kerusakan lingkungan hidup skala besar yang terakumulasi menjadi krisis merupakan kejahatan kemanusian (ekosida). Senada Raditya Jati selaku Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB yang mengatakan, semua yang bersifat memberi dampak pasti ada interfensi manusia. Ia menekankan pengurangan risiko bencana dengan model “ecosystem based” adalah penting.

“Gerakan pengurangan risiko bencana harus berpikir “ecosystem based”. Ini dapat menjadi model yang paling baik dengan membedakan aksi hulu, tengah dan hilir,” papar Raditya.

Para narasumber menegaskan, Indonesia perlu upaya serius untuk mendorong kebijakan pemerintahan yang berbasis lingkungan dan program penanggulangan bencana yang konkrit.

Baca Juga: Gempa Guncang Wilayah Bitung, Mamberamo Raya dan Laut Banda Maluku

Sementara dalam diskursus keadilan sosial ekologis, para narasumber merefleksikan bahwa saat ini solidaritas yang terbangun hanyalah pada sebuah kasus yang tujuannya untuk advokasi semata. Menurut para narasumber yang terdiri dari Uslaini dari Walhi, Dinda Nuur Annisaa Yura dari Solidaritas Perempuan, dan Anwar Ma’ruf Sastro dari KPRI, bahwa perlu membangun solidaritas rakyat dari imajinasi. Tidak hanya sebuah respon, tetapi didesain dari awal secara menyeluruh.

“Sebab solidaritas rakyat adalah sebuah solusi menuju Indonesia berkeadilan ekologis,” tukas mereka.

Hasil refleksi diskusi publik tersebut terangkai menjadi sebuah gagasan bersama untuk Indonesia masa depan yang lebih adil secara sosial-ekologis. Refleksi nilai-nilai ke-Pancasila-an terangkum menjadi butir-butir gagasan pemulihan Indonesia. Nilai demokrasi, humanity, solidarity, interfaith, dan keadilan sosial-ekologis sangat penting menjadi substansi kepemimpinan pemerintahan ke depan.

Baca Juga: 4 Situs Geopark Indonesia Masuk Jaringan Unesco Global Geopark

Sayangnya, hingga hari ini tidak ada satupun aktor politik partai yang mengusung gagasan perubahan mendasar bagi Indonesia. Walhi menyerukan, tahun politik 2024 harus direbut menjadi ruang dan kesempatan untuk mengkonsolidasikan dan menghimpun gagasan-gagasan rakyat dengan mendesak pemimpin negara mewujudkan cita-cita menuju keadilan sosial ekologis. Cita-cita tersebut tersusun melalui agenda penyelamatan lingkungan hidup, penyelamatan rakyat, dan upaya menuju keadilan intra dan intergenerasi sesuai cita-cita Pancasila. [WLC02]

Sumber: Walhi

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: agenda penyelamatan lingkungan hidupHari Lingkungan Hidup Seduniakeadilan sosial ekologiskrisis iklimPekan Rakyat Lingkungan Hiduptahun politik 2024Walhi

Editor

Next Post
Suasana salah satu tempat pembuangan sampah sementara di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Forpi Kota Yogyakarta

Menuntaskan Masalah Sampah dari Hulu ke Hilir Versi KLHK

Discussion about this post

TERKINI

  • Dua perempuan menanam padi di sawah. Foto Wanaloka.com.Teknik Alternate Wetting and Drying Hasilkan Padi Berkualitas dan Rendah Karbon
    In IPTEK
    Senin, 16 Juni 2025
  • Ilustrasi emisi karbon akibat deforestasi. Foto bones64/pixabay.comDokumen Second NDC Disusun, Menhut Minta Lebih Realistis dan Teknokratis
    In News
    Senin, 16 Juni 2025
  • Peneliti Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB University, Maryati Surya. Foto Dok. IPB University.Maryati Surya, Tupai dan Bajing Itu Tak Sama
    In Sosok
    Minggu, 15 Juni 2025
  • Peresmian Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG di Badung, Bali, 14 Juni 2025. Foto Dok. BMKG.Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Beroperasi 24 Jam Merespons Bencana
    In IPTEK
    Minggu, 15 Juni 2025
  • Keindahan pemandangan lautan di Raja Ampat, Ppaua Barat Daya. Foto Dok. Kemenpar.Pro Kontra Isu Tambang Nikel, Kemenpar Sebut Raja Ampat Aman Dikunjungi
    In Traveling
    Sabtu, 14 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media