“Kehadiran kami di sini adalah perintah langsung dari Bapak Presiden Joko Widodo, untuk memastikan bapak-ibu semua yang sementara mengungsi di sini dapat ditangani dengan baik dan segala yang menjadi kebutuhan dasar dapat terpenuhi,” terang Suharyanto di pos pengungsian yang berada di Aula Kadademahe, Kelurahan Ondong, Kecamatan Siau Barat, Pulau Siau.
Di sela kunjungannya itu, Suharyanto juga memberi kesempatan kepada beberapa warga yang ingin bertanya atau menyampaikan aspirasi lainnya. Salah seorang warga menyampaikan keresahannya karena rumah mereka rusak parah setelah dihujani batu vulkanik erupsi Gunung Ruang sehingga tidak mungkin lagi ditempati.
“Yang menjadi kekhawatiran kami, kalau erupsi ini selesai, kami mau pulang ke mana, Pak? Karena semua atap rumah kami rusak dan tidak bisa lagi ditempati,” ungkap seorang warga.
Baca Juga: Pola Hidup Hemat Air di Masjid Istiqlal Lewat Daur Ulang Air Wudhu
Suharyanto menjelaskan bahwa pemerintah melalui BNPB akan terus mendampingi masyarakat terdampak bencana. Tidak hanya pada masa tanggap darurat, tetapi BNPB bersama pemerintah akan terus menyertai hingga pascabencana melalui program rehabilitasi dan rekonstruksi.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah akan segera membangun hunian tetap untuk rumah relokasi bagi warga yang sebelumnya tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I. Bagi warga yang rumahnya rusak berat, pemerintah akan membantu biaya perbaikan atau pembangunan senilai Rp60 juta. Sedangkan untuk rumah rusak sedang mendapat bantuan senilai Rp30 juta dan rumah rusak ringan Rp15 juta.
“Ada nanti mungkin di antara bapak-ibu sekalian akan direlokasi. Dipindahkan ke rumah yang baru. Karena rumah yang ditinggali sekarang berada di zona berbahaya,” jelas Suharyanto.
Baca Juga: May Day, Nasib Buruh Tani Masih Terlupakan
Sebelum meninggalkan lokasi, Suharyanto memberikan bantuan berupa logistik dan sembako kepada warga pengungsi di sana. Ia juga meninjau dapur umum dan menyerahkan beberapa bahan masakan, termasuk buah dan sayur untuk dimasak. Ia memastikan kandungan gizi dari makanan yang dimasak di sana telah memenuhi standar kesehatan.
“Sayuran dan buah sudah ada. Jadi kami harap ini sudah sesuai standar dan semoga kebutuhan gizi masyarakat yang mengungsi sementara di sini terpenuhi,” kata Suharyanto.
Berdasarkan data terkini per 4 Mei 2024 pukul 09.00 WITA, total warga yang sudah berhasil dievakuasi dari Pulau Tagulandang ada sebanyak 5.255 jiwa. Lokasi pengungsian mereka terdapat di beberapa wilayah seperti Kota Manado, Kota Bitung, Minahasa Utara dan Pulau Siau. Tim gabungan masih akan terus berupaya mengevakuasi warga lainnya seiring dengan distribusi logistik dan peralatan yang mereka butuhkan selama masa tanggap darurat. [WLC02]
Sumber: BPMI Setpres, BNPB
Discussion about this post