Baca Juga: Gempa Kepulauan Talaud Dirasakan Bak Truk Melintas
Setelah air nira mengental dan kapasitas air berkurang, kemudian wajan diturunkan dari tungku, lalu diaduk. Proses pengadukan terus dilakukan sampai gula kental berubah menjadi gumpalan kering. Kemudian digilas menggunakan batok kelapa hingga gula menjadi halus seperti bubuk kristal.
Bubuk kristal diayak menggunakan ayakan yang memiliki lubang agak rapat untuk menghasilkan bubuk gula halus. Langkah terakhir yaitu pengemasan, dimana bubuk gula semut dimasukkan ke dalam kemasan pouch 250 gram yang dibuat dengan desain sendiri. Kemudian di-pres menggunakan alat sealer press.
Baca Juga: Tujuh Provinsi Siaga Cuaca Hari Ini yang Bisa Berdampak Bencana
Apa Manfaat Gula Semut?
Dennise Indrya dari Prodi Pendidikan IPA mengatakan gula semut mengandung berbagai kandungan, seperti Thiamin (Vitamin B1), Riboflavin (Vitamin B2), Nicotinic Acid (Vitamin B3), Pyridoksin (Vitamin B6), Ascorbic Acid, Kalsium dan Niacin.
Thiamin untuk memperkuat sistem syaraf dan otot. Riboflavin memperbaiki sistim kerja jaringan dan saluran pencernaan tubuh serta menghasilkan antibodi.
Baca Juga: Longsor di Tasikmalaya Jalan Amblas 50 Meter hingga Merusak Rumah Warga
Berdasarkan kandungannya, gula semut yang dikonsumsi dapat mencegah rematik, flu, asma, mencegah kanker, menciptakan sistem imunitas, memperkokoh tulang dan sendi, melancarkan peredaran darah, dan membantu kesehatan kulit, sistem syaraf, serta sistem pencernaan.
Menurut mantan Lurah Gedong, Sudaryanto, gula semut sebagai pemanis dalam teh lebih enak dan manis dibandingkan dengan gula merah maupun gula pasir.
“Karena bubuknya mudah larut. Kalau merah masih menyisakan gumpalan,” kata Sudaryanto. [WLC02]
Sumber: Universitas Negeri Yogyakarta
Discussion about this post