Baca Juga: Gempa Darat 6,1 Magnitudo Guncang NTT
Kei menambahkan beberapa pertimbangan penting untuk diperhatikan adalah pergerakan tanah, perkembangan lahan, pembagian energi, sumber daya, dan berbagai hal lain yang sangat dipengaruhi kondisi lingkungan.
Proses pemindahan ibu kota seharusnya tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru. Sebagai pusat administrasi negara, IKN belum sepenuhnya siap, baik dari segi pembangunan dan sosial.
“Beberapa masalah yang diperkirakan dapat terjadi, khususnya dalam konteks lingkungan adalah eksistensi dari hutan mangrove. Jika IKN sepenuhnya sudah menjadi ibu kota, dikhawatirkan hutan mangrove akan berubah fungsi, bahkan hilang. Belum lagi jika ada berbagai program lain yang kemudian membuat penggunaan lahan tidak sesuai rancangan awal,” tambah Kei.
Jika pemindahan ibu kota berlangsung dalam 10 tahun ke depan, urbanisasi tentunya menjadi masalah besar yang muncul. Pusat-pusat industri, kantor perusahaan, bahkan masyarakat pun akan berbondong-bondong ke IKN yang menyebabkan pembengkakan populasi.
Baca Juga: Moh. Yani: Lingkungan Tercemar Limbah B3 Tambang Bisa Dipulihkan Kembali
Saat ini, pertumbuhan penduduk di Kalimantan Timur sangat tinggi, ya. Berdasarkan laporan tahun 2020, pertumbuhan penduduk mencapai 3,77 persen dan akan menjadi dua kali lipat dalam 18 tahun ke depan karena adanya pemindahan ibu kota,” ujar Guru Besar Fakultas Geografi, Prof. R. Rijanta. Namun tetap diyakini, Jakarta masih akan menjadi ibu kota utama, paling tidak dalam lima tahun ke depan.
Dampak pemindahan ibu kota paling banyak akan dirasakan penduduk lokal dan lingkungan. Urbanisasi ke ibu kota dapat memberikan efek “perluasan” yang tidak terkontrol, bahkan berpotensi mendesak masyarakat lokal. Perlu tindakan preventif dengan menggabungkan konsep desa dan kota dalam “Forest City”, yakni konsep tatanan IKN berbasis hubungan desa dan kota. Konsep ini tidak hanya mengalokasikan lahan di IKN untuk masyarakat migran. Namun juga memberikan aksesibilitas lebih pada masyarakat lokal.
Kemungkinan besar, konsep desa kota dalam IKN akan membuat daerah-daerah sekitarnya sebagai pemain utama dalam urbanisasi. Prediksi ini diikuti investasi properti yang telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak.
“Sejauh ini, proses pemindahan ibu kota berjalan sangat optimis, sekaligus penuh ketidakpastian,” kata Rijanta. [WLC02]
Sumber: IPB University, UGM
Discussion about this post