Kamis, 27 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Akhir Pencarian 11 Korban Longsor Banjarnegara di Bawah Ancaman Tanah Bergerak

Tanah yang masih labil dan berlumpur, ketebalan material longsor lebih dari 10 meter, ditambah kandungan air yang tinggi, terus menguji stamina dan ketekunan para personel di lapangan.

Rabu, 26 November 2025
A A
Bunga-bunga tabur dari keluarga korban, warga, tim SAR, pemerintah Banjarnegara menutup pencarian 11 korban hilang akibat ongsor, 25 November 2025. Foto Dok. BNPB.

Bunga-bunga tabur dari keluarga korban, warga, tim SAR, pemerintah Banjarnegara menutup pencarian 11 korban hilang akibat ongsor, 25 November 2025. Foto Dok. BNPB.

Share on FacebookShare on Twitter

Upaya pengurangan air dilakukan melalui pembuatan sodetan, sementara operasi modifikasi cuaca (OMC) membantu menghalau awan demi mencegah turunnya hujan agar proses pencarian dapat berlangsung lebih aman dan efektif. Semua langkah ini menjadi bagian penting dari babak akhir operasi SAR hari ini.

Di luar area pencarian, suasana haru menyelimuti posko utama penanganan darurat di Kantor Kecamatan Pandanarum, Senin, 24 November 2025 malam. Di tempat inilah, keluarga korban dikumpulkan dalam sebuah pertemuan yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bersama BNPB, Basarnas, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan unsur terkait lainnya. Pertemuan dilakukan secara kekeluargaan, untuk berdoa, memberi dukungan moral, dan mempersiapkan hati menghadapi putusan akhir operasi SAR.

Harapan tetap menggantung, setipis apa pun itu. Keluarga menantikan kabar baik dari kerja tak kenal lelah para personel di lapangan. Namun mereka juga telah menyatakan keikhlasan apabila upaya terakhir ini tidak menemukan hasil seperti yang diharapkan.

Baca juga: Musim Hujan Memicu Peningkatan Potensi Erupsi Gunung Semeru

Dengan segala doa dan harapan, hari ini menjadi penentu. Apakah ada titik terang dari balik ladang lumpur yang basah, atau justru penutup dari sebuah ikhtiar kemanusiaan yang telah dilakukan dengan sepenuh tenaga dan hati?

“Seluruh proses telah dijalankan dengan kesungguhan, profesionalisme, dan dedikasi tinggi dari semua pihak. Setiap langkah yang diambil di lapangan adalah wujud komitmen untuk menghormati para korban dan memberikan kepastian bagi keluarga yang menanti,” papar Muhari.

Menuju pemulihan dengan huntara

Selama 10 hari pencarian, petugas menghadapi tantangan yang kompleks. Jenazah yang tertimbun dalam kondisi material basah dan minim sirkulasi udara mengalami kerusakan alami, sehingga memperberat proses identifikasi dan meningkatkan risiko kesehatan bagi petugas. Namun seluruh personel BNPB, Basarnas, TNI-Polri, PMI, Tagana, BPBD lintas daerah, pemerintah daerah, relawan, dukungan alat berat, hingga operasi modifikasi cuaca telah bekerja maksimal dengan standar keselamatan yang ketat.

Hari terakhir operasi, tim gabungan berhasil menemukan lima jenazah tambahan yang kini dibawa ke RSUD Banjarnegara untuk proses identifikasi. Total korban tewas menjadi 17 orang, termasuk dua potongan tubuh manusia. Meski seluruh metode pencarian telah diterapkan, sebanyak 11 korban lainnya tidak berhasil ditemukan.

Baca juga: Analisis DNA Bisa Mengidentifikasi Spesies Baru Rafflesia di Indonesia

Sebagian besar keluarga dan kerabat korban hadir dalam prosesi penutupan operasi SAR, yang dilanjutkan dengan doa bersama dan tabur bunga di lokasi longsor. Dalam suasana yang penuh haru, mereka menunjukkan ketabahan luar biasa menerima hasil akhir operasi yang secara teknis sudah tidak memungkinkan diperpanjang.

Selain korban tewas, bencana ini juga mengakibatkan 4 warga luka-luka, 1.019 jiwa dari 343 KK mengungsi di lima lokasi pengungsian dan rumah warga. Kerugian material mencakup 206 rumah roboh, termasuk dua unit masjid, satu musala, jalur antar desa sepanjang 800 meter tertutup material, saluran irigasi 670 meter terdampak, persawahan warga, lima ekor sapi dan 125 kambing, tiga warung sembako, 11 warung lainnya, serta 24 kolam ikan.

“Meskipun operasi SAR telah ditutup, dukungan terhadap masyarakat terdampak tetap menjadi prioritas,” janji Muhari.

BNPB menegaskan pendampingan psikososial, pemenuhan hak keluarga korban, serta bantuan administratif bagi keluarga korban yang belum ditemukan akan terus diberikan. Layanan informasi dan dukungan dapat diakses melalui posko terpadu di Kecamatan Pandanarum.

Baca juga: Rekahan dan Sumber Air Baru Picu Longsor Susulan dan Banjir Bandang di Banjarnegara

Tahapan pemulihan wilayah terdampak kini menjadi fokus utama BNPB bersama Pemerintah Banjarnegara dan instansi terkait lainnya. Langkah awal meliputi relokasi warga dari zona merah yang dinyatakan tidak aman untuk hunian, serta perataan rumah yang berada di wilayah rawan untuk mencegah risiko tambahan. Sebelum proses ini dilakukan, warga diberikan kesempatan untuk mengambil barang-barang penting mereka dengan pendampingan petugas.

Dalam waktu dekat, BNPB akan merampungkan penyediaan 50 hunian sementara (huntara) tahap awal, yang kemudian dilanjutkan dengan pembangunan hunian tetap (huntap) dalam perencanaan jangka menengah. Targetnya, seluruh unit huntara rampung sebelum akhir Desember. Penyaluran santunan bagi keluarga korban sesuai ketentuan pemerintah juga akan segera dilaksanakan oleh Dinas Sosial.

Selain itu, BNPB mendukung pemulihan layanan publik, termasuk kegiatan belajar-mengajar dan aktivitas ekonomi masyarakat, serta pendampingan psikososial berkelanjutan, terutama bagi keluarga yang kehilangan anggota keluarga dan warga yang mengalami trauma. Secara paralel, pemetaan risiko dan penataan kawasan terus dilakukan, dengan penguatan mitigasi berbasis ekologi sebagai langkah jangka panjang untuk mencegah terulangnya bencana serupa.

Baca juga: Warga Desak PT GKP Angkat Kaki dari Pulau Wawonii Berdasar Putusan MA

“BNPB menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh petugas SAR, relawan, Forkopimda, organisasi masyarakat, tokoh agama, dan warga yang bekerja tanpa mengenal lelah sejak hari pertama,” kata Muhari.

Gotong royong dan solidaritas masyarakat menjadi kekuatan utama dalam menghadapi masa sulit ini. BNPB juga berkomitmen untuk terus memberikan informasi terbaru melalui kanal resmi pemerintah daerah, BPBD, dan BNPB. Pemulihan tidak hanya menyentuh infrastruktur, tetapi juga rasa aman dan kebutuhan sosial masyarakat. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BNPBlongsor BanjarnegaraOMCtabur bungatanah bergeraktim SAR

Editor

Next Post
Kondisi jembatan yang putus akibat banjir di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, 25 November 2025. Foto BPBD Tapanuli Utara.

Hujan Lebat Dua Hari Lebih, Empat Kabupaten di Sumatra Utara Diterjang Banjir dan Longsor

Discussion about this post

TERKINI

  • Aksi Hari Tani Nasional 2025 serukan pelaksanaan reforma agraria, 24 September 2025. Foto KPA.Represi Konflik Agraria Meningkat, Tindak Lanjut Pansus Reformasi Agraria dan Peran Presiden Dipertanyakan
    In Lingkungan
    Rabu, 26 November 2025
  • Kondisi jembatan yang putus akibat banjir di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, 25 November 2025. Foto BPBD Tapanuli Utara.Hujan Lebat Dua Hari Lebih, Empat Kabupaten di Sumatra Utara Diterjang Banjir dan Longsor
    In Bencana
    Rabu, 26 November 2025
  • Bunga-bunga tabur dari keluarga korban, warga, tim SAR, pemerintah Banjarnegara menutup pencarian 11 korban hilang akibat ongsor, 25 November 2025. Foto Dok. BNPB.Akhir Pencarian 11 Korban Longsor Banjarnegara di Bawah Ancaman Tanah Bergerak
    In Rehat
    Rabu, 26 November 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB UNiversity, Prof. Etty Riani. Foto CRPG Indonesia/youtube.Etty Riani, Timbunan Limbah Cangkang Kerang Hijau Terkontaminasi Logam Berat
    In Sosok
    Selasa, 25 November 2025
  • Tampilan dasbor sistem informasi Satu Data Bencana (SDB) yang menampilkan menu informasi kebencanan dan dapat diakses publik untuk ketangguhan masyarakat Sumatra Barat yang diluncurkan di Auditorium Gubernur Sumatra Barat, Kota Padang, Selasa, 25 November 2025. Foto Pemprov Sumbar.Sumatra Barat Jadi Role Model Sistem Satu Data Bencana yang Sensitif Gender
    In News
    Selasa, 25 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media