Wanaloka.com – Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid meminta masyarakat sekitar Gunung Awu Sulawesi Utara mewaspadai peningkatan aktifitas vulaknik Gunung Awu. Pemantauan kegempaan dan deformasi menggunakan tiltmeter di Stasiun Kolongan dan Stasiun Puncak menunjukkan ada peningkatan aktivitas vulkanik.
Berdasarkan hasil pengamatan visual, kegempaan dan deformasi pada periode ini, intrusi magma di kedalaman menuju permukaan masih terekam secara instrumental. Kondisi itu diindikasikan dengan kemunculan kegempaan vulkanik dalam dan vulkanik dangkal. Kemunculan gempa-gempa tektonik lokal berintensitas besar dapat pula memicu peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Awu.
“Masyarakat perlu juga diwaspadai kejadian gempa-gempa dengan energi besar dan menerus yang berpotensi untuk mendobrak kubah lava dan mengakibatkan erupsi eksplosif,” kata ujar Wafid di Bandung, Sabtu, 13 April 2024.
Baca Juga: Rumah Ditinggal Mudik Terendam Banjir di Bekasi
Berdasarkan pengamatan Badan Geologi hingga tanggal 13 April 2024, secara visual, aktivitas permukaan belum mengalami perubahan yang signifikan. Namun perubahan secara visual dapat terjadi dengan cepat. Meskipun secara visual aktivitasnya belum teramati signifikan saat ini, para pemangku kepentingan dan masyarakat diminta tetap mematuhi rekomendasi Gunung Awu yang saat ini berada pada Level II (Waspada) yang ditetapkan sejak 25 Agustus 2022. Juga senantiasa mengikuti perkembangan aktivitasnya dari waktu ke waktu untuk mengantisipasi potensi bahaya yang dapat berubah dinamis.
Wafid mengungkapkan, saat ini potensi bahaya Gunung Awu yang mungkin terjadi berupa erupsi magmatik eksplosif menghasilkan lontaran material pijar dan atau aliran piroklastik, magmatik efusif menghasilkan aliran lava, maupun erupsi freatik yang didominasi uap, gas gunungapi maupun material erupsi sebelumnya.
Discussion about this post