Wanaloka.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengeluarkan peringatan untuk wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian selatan.
“Wilayah tersebut kami minta meningkatkan kewaspadaan terkait potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam satu pekan ke depan,” kata Dwikorita dalam Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Peningkatan Upaya Penanggulangan Karhutla pada Masa El Nino Tahun 2023 di Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta pada 9 oktober 2023
Dwikorita memaparkan situasi karhutla selama masa El Nino tahun 2023. Data ilmiah yang disajikan menggambarkan potensi bahaya yang dihadapi Indonesia akibat kondisi cuaca ekstrem yang dipicu oleh fenomena El Nino.
Baca Juga: BMKG: Pemicu Gempa Boalemo Aktivitas Subduksi Sulut
Bahwa ada perubahan pola curah hujan, suhu udara yang meningkat, dan titik panas di wilayah-wilayah rawan karhutla yang juga cenderung meningkat. Ia juga menyoroti urgensi pemahaman mendalam terhadap dinamika cuaca yang tidak stabil tersebut menjadi dasar pengembangan strategi penanggulangan yang efektif dan proaktif.
Data BMKG dan data klimatologi global menunjukkan laju kenaikan suhu lokal dan global dapat melonjak lebih tinggi apabila tidak ada mitigasi yang tepat.
“Bahkan, kekeringan dan bencana hidrometeorologi yang saat ini terjadi hanyalah awal dari rangkaian bencana iklim yang diprediksi akan terus meningkat dalam intensitasnya,” kata Dwikorita.
Baca Juga: Alasan Sumbu Kosmologis Yogyakarta Jadi Warisan Dunia
Kolaborasi antara BMKG, berbagai lembaga terkait, dan pemerintah daerah dinilai menjadi pondasi kuat bagi peringatan dini yang lebih efektif. Harapannya, upaya bersama tersebut akan membawa dampak positif bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem.
“Kolaborasi ini akan memperkuat sistem peringatan dini dengan memantau perubahan cuaca secara real-time,” imbuh Dwikorita.
Instruksi Menko Polhukam
Rakorsus tersebut dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD. Peserta rapat terdiri dari para Menteri dan Kepala Lembaga, Gubernur wilayah rawan karhutla beserta Pangdam/Danrem dan Kapolda, Kepala Kejaksaan Tinggi, para pelaksana teknis lapangan BPBD, serta para Kepala UPT Kementerian LHK.
Baca Juga: Konflik Agraria di Desa Bangkal Kalteng, Komnas HAM Turun Menyelidiki
Mahfud menyampaikan iklim kering akibat fenomena El-Nino pada tahun ini menyebabkan peningkatan kejadian karhutla.
“Dari laporan rutin yang saya terima dari KLHK, peningkatan ini benar-benar nyata terjadi, yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan hotspot, luas areal terbakar, serta terjadinya kabut asap di beberapa provinsi seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan yang mayoritas juga merupakan kawasan gambut,” ujar Mahfud.
Discussion about this post