Sabtu, 26 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Anggrek Langka Dendrobium capra J.J.Smith Ditemukan di Gunungkidul

Rabu, 7 Agustus 2024
A A
Anggrek langka Dendrobium capra J.J.Smith ditemukan di Gunungkidul. Foto Trubus.

Anggrek langka Dendrobium capra J.J.Smith ditemukan di Gunungkidul. Foto Trubus.

Share on FacebookShare on Twitter

Akmal mengatakan survei studi populasi anggrek ini dilakukan di hutan kecil yang berlokasi di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Lokasinya berada pada ketinggian 192-211 mdpl yang tergolong dataran rendah. Pada populasi tersebut, ditemukan sebanyak 103 individu Dendrobium capra yang hidup secara epifit, yaitu menempel pada pohon mahoni (Swietenia sp.) dan pohon jambu air (Syzygium sp.).

Lewat penelitian ini, tim berharap anggrek Dendrobium capra dapat diselamatkan dari ancaman kepunahan dengan memantau kondisi di habitat alaminya.

“Data ini juga dapat digunakan untuk menyusun strategi konservasi lebih lanjut,” kata Akmal.

Baca Juga: Usai Tak Digunakan, Kantong Kemasan Casspa Pouch Bisa Jadi Pupuk

Ia menambahkan produk barcode dapat disetorkan ke basis data genetik publik seperti The National Center for Biotechnology Information (NCBI) sebagai identitas resmi Dendrobium capra secara molekuler. Hal ini penting dilakukan karena sekuens tersebut belum tersedia dalam database dan diperlukan untuk memudahkan proses identifikasi Dendrobium capra yang semakin langka.

“Kami berharap dengan adanya penelitian ini dapat menjadi salah satu upaya dalam melestarikan biodiversitas Indonesia, khususnya anggrek Dendrobium capra sebagai salah satu puspa pesona Indonesia agar tidak mengalami kepunahan,” imbuh dia.

Mengingat data National Geographic Indonesia tahun 2019 menyebut Indonesia menduduki urutan keenam sebagai negara yang mengalami penurunan biodiversitas tertinggi di dunia. Akibatnya, banyak spesies mengalami ancaman kepunahan. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: anggrek Dendrobium capraanggrek langkaKabupaten GunungkidulTim PKM-RE UGM

Editor

Next Post
Hutan gambut di SMRS di kawasan ekosistem Leuser, Aceh. Foto Dok. PPID KLHK.

Menteri Siti Sebut Hutan Gambut di Kawasan Leuser Utuh, FOLU Net Sink Diklaim Tercapai Sebelum 2030

Discussion about this post

TERKINI

  • Mahkamah Konstitusi menolak pengajuan uji formil UU KSDAHE, 17 Juli 2025. Foto Dok. AMAN.MK Tolak Uji Formil UU KSDAHE, Dissenting Opinion Dua Hakim Sebut Ada Pelanggaran
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Riau, 23 Juli 2025. Foto Dok. BMKG.Juli Puncak Kemarau di Riau, Potensi Karhutla Meningkat hingga Awal Agustus
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Ilustrasi gajah di kawasan DAS Peusangan, Aceh. Foto WWF Indonesia.Lahan Konservasi Gajah dari Prabowo, Pakar Ingatkan Kepastian Status Lahan dan Kesesuaian Habitat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Komisi XIII menerima audiensi LEM UII Yogyakarta terkait RUU Masyarakat Adat di Gedung DPR, 21 Juli 2025. Foto Runi-Andri/Parlementaria.Lebih Dua Dekade, Baleg dan Komisi XIII DPR Janji Sahkan RUU Masyarakat Adat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Peresmian Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya di Jakarta, 21 Juli 2025. Foto BMKG.Fondasi Gedung Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya Sedalam 30 Meter
    In IPTEK
    Rabu, 23 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media