Wanaloka.com – Tim Universitasi Airlangga (Unair) menyoroti data dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), bahwa 41 persen sampah di Indonesia merupakan sisa makanan. Data lainnya, Indonesia juga merupakan penghasil sampah makanan terbanyak di Asia Tenggara.
Kondisi tersebut memicu ide tim yang terdiri dari tiga mahasiswa Unair, yakni Mutiara Putih Gading (FISIP), Bindari Zyabillea Ligayufa (FKH), dan Ema Salsabilla Arinda (FISIP) untuk membuat inovasi dengan memanfaatkan hasil samping UMKM untuk swasembada pangan.
Mereka membuat aplikasi bernama SisaJadi (Sisa Pangan Jadi Inovasi). Aplikasi itu meraih best presentation dalam perlombaan Esai Student Food Creativity Competition 2025. Perlombaan itu terselenggara di Universitas Sebelas Maret (UNS), Rabu, 3 September 2025.
Baca juga: Potret Baik Buruk Pengelolaan Sampah Sisa Makanan Program MBG
“Aplikasi SisaJadi merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk menjual atau mengolah limbahnya secara mandiri,” tutur Mutiara.
Aplikasi itu dibuat mengingat Indonesia banyak memiliki UMKM yang menunjukkan potensi optimalisasi pangan. Berlatar belakang kondisi tersebut, mereka mengeluarkan inovasi yang bisa menjembatani pengelolaan sisa sampah dan kembali dalam produk yang bisa dimanfaatkan.
Fitur SisaJadi
Pembuatan aplikasi itu memiliki tiga tujuan utama, yakni mengurangi food loss, memberdayakan UMKM lokal, dan mendorong swasembada pangan. Aplikasi ini membantu UMKM dengan berbagai fitur, yakni halaman menu, scan sisa, pasar sisa, dan kreasi sisa.
Discussion about this post