Sabtu, 12 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Bambang Hudayana: Kerja Antropologi untuk Memuliakan Masyarakat Adat Belum Maksimal

Masyarakat adat berada pada posisi tawar yang lemah di lingkaran kekuasaan negara. Tapi mereka mampu bangkit dan melakukan konsolidasi bersama.

Kamis, 26 Januari 2023
A A
Guru Besar Antropologi FIB UGM, Prof. Bambang Hudayana. Foto antropologi.fib.ugm.ac.id.

Guru Besar Antropologi FIB UGM, Prof. Bambang Hudayana. Foto antropologi.fib.ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Juga memperkenalkan antropologi terapan untuk pemberdayaan masyarakat adat yang aplikatif serta terlibat langsung dalam agenda gerakan sosial masyarakat adat. Meski demikian, Bambang mengakui kerja antropologi dalam memuliakan masyarakat adat belum maksimal.

“Para antropolog harus meningkatkan kinerjanya dalam memproduksi etnografi dan mengembangkan berbagai penelitian aksi,” ucap Bambang.

Baca Juga: Salah Urus Tata Ruang Jadi Penyebab Utama Bencana Ekologis di Pulau Jawa

Para antropolog hendaknya menghasilkan lebih banyak karya etnografi yang berpihak dan mengembangkan metode dan instrumen pemberdayaan masyarakat adat. Para antropolog sebaiknya juga memiliki keahlian dan pengalaman untuk melakukan penelitian aksi karena penelitian semacam ini bisa diabdikan untuk kepentingan subjek yang ditelitinya.

Tema masyarakat adat dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Sumbangsih Antropologi dalam memperkuat Gerakan Masyarakat Adat di Indonesia” itu dipilih karena antropologi merupakan sebuah disiplin yang mempelajari tentang keanekaragaman masyarakat dan kebudayaannya. Bagi Bambang, perlu sikap ilmiah yang dihasilkan untuk memberi apresiasi dan rekognisi atas hak-hak masyarakat di seluruh penjuru dunia dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaannya. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Aliansi Masyarakat Adat NusantaraAMANantropologiFIB UGMland grabbingmasyarakat adatmetode etnografiProf. Bambang Hudayana

Editor

Next Post
Ilustrasi naskah kuno. Foto TonyPrats/pixabay.com.

Penyelamatan Naskah Kuno di Daerah Rawan Bencana dengan Digitalisasi

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media